JAKARTA – Banjir di beberapa wilayah Provinsi Aceh telah berangsur surut. Sebelumnya, banjir melanda tiga kabupaten, yakni Kabupaten Aceh Jaya sejak Selasa (6/7) dini hari, Kabupaten Aceh Selatan sejak Senin (5/7) dan Kabupaten Aceh Barat yang dikepung banjir sejak Selasa (6/7) pagi.
Berdasarkan laporan yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir di beberapa kawasan telah dapat diatasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Selatan telah mengkonfirmasi kondisi jalan lintas nasional telah dapat di akses oleh kendaraan roda dua dan empat di seluruh kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan.
Sebelumnya, BPBD Kabupaten Aceh Selatan melaporkan sebanyak 16 gampong di 8 Kecamatan terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) sampai dengan 50 sentimeter. Delapan kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Labuhanhaji, Sawang, Meukek, Kota Bahagia, Kluet Tengah, Kluet Utara, Labuhanhaji Barat dan Samadua.
Banjir yang dipicu hujan deras sejak Senin (5/7) tersebut mengakibatkan sebanyak 751 unit rumah warga terdampak dan dua unit jembatan di Kecamatan Labuhanhaji Barat dan Kecamatan Samadua rusak berat diterjang banjir.
Menurut pantauan tim di lapangan, air telah surut total di seluruh kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan. Warga dibantu TRC BPBD dan Damkar BPBD Aceh Selatan turut membersihkan fasilitas umum yang terkena dampak banjir.
Sementara itu, banjir di Kabupaten Aceh Barat dipicu hujan deras yang mengakibatkan meluapnya sungai Woyla dan Meureubo pada Selasa (6/7), pukul 05.00 WIB. Tercatat sebanyak 18 desa dan gampong di enam kecamatan terdampak dengan (TMA) 100 hingga 130 sentimeter.
Enam kecamatan terdampak tersebut yaitu Kecamatan Woyla timur, Woyla barat, Mereubo, Johan pahlawan, Kaway XVI dan Arongan Lambalek. Hasil kaji cepat tim di lapangan terdapat 704 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir, namun tidak ada laporan warga yang mengungsi.
Meski banjir yang menggenang di beberapa titik wilayah Kabupaten Aceh Barat telah berangsur surut, namun jalan menuju Gampong Karang Hampa masih tergenang air setinggi 1 meter, warga diimbau untuk tetap berhati-hati.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Jaya juga melaporkan banjir disertai tanah longsor terjadi mulai Selasa (6/7) dini hari, tepatnya Pukul 01.30 WIB dengan jumlah korban terdampak sebanyak 6.408 jiwa. Sementara kerugian materil sebanyak 2.034 unit rumah warga terendam dengan TMA bervariasi antara 20 hingga 70 sentimeter.
Pantauan di lokasi kejadian hujan telah berhenti dan banjir berangsur angsur surut namun petugas tetap mengimbau masyarakat yang berkendara melintasi daerah banjir agar mengingkatkan kewaspadaan karena masih banyaknya daerah yang digenangi banjir dan rawan longsor.
Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tanggal 8-10 Juli, sebagian wilayah di Provinsi Aceh masih berpotensi hujan lebat di beberapa wilayah. Melalui laman websitenya, BMKG mengeluarkan peringatan dini waspada potensi terjadinya hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di wilayah Aceh Utara, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Singkil, Bener Meriah, Lhokseumawe, Subulussalam, Nagan Raya, Aceh Selatan, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Pidie Jaya, Pidie, Aceh Besar, Langsa dan Simelue.
Dengan adanya peringatan dini dari BMKG tersebut, BNPB mengimbau agar pemerintah daerah setempat dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan edukasi mitigasi bencana kepada warganya. Hal ini penting guna menyiapkan tidak hanya aparat, namun juga warganya dalam upaya mengurangi jumlah kerugian materi maupun korban jiwa akibat bencana yang dapat terjadi kapan saja.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, masyarakat juga dapat memanfaatkan aplikasi inaRISK Personal untuk melihat potensi tingkat bahaya yang ada di sekitarnya sekaligus rekomendasi langkah-langkah sebelum, saat dan setelah bencana terjadi. InaRISK Personal dapat diunduh melalui Google Playstore dan Appstore.