BANDUNG, beritalima.com | Seorang ibu muda di Bandung Barat berinisial AT, Kamis (9/2/2023) mengaku terjebak pinjaman tanggung renteng, setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis harus menyiapkan uang sebesar Rp 1 juta untuk membayar lima bank emok.
“Setiap minggu saya harus siapkan uang sekitar Rp 1 juta untuk bayar angsuran dan saat ini belum bisa setor karena sama sekali tidak ada penghasilan “, ujar AT menahan tangis.
Bank emok itu sendiri hadir dengan maksud agar bisa menjembatani kesenjangan akses pembiayaan untuk mengembangkan usaha nasabah demi meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Namun fakta di lapangan berbalik seratus delapan puluh derajat, bukan kesejahteraan yang diperoleh, sebagian besar nasabahnya malah mendapatkan masalah.
Meningkatnya Kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, penipuan, bahkan ada yang nekat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Hal tersebut diduga karena pinjaman modal yang diperuntukan kepada perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro justru diberikan kepada emak – emak sosialita, mereka identik dengan pola hidup konsumtif dan serba mewah. (Pathuroni Alprian)