SURABAYA, beritalima.com | PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim melaksanakan Public Expose guna memaparkan kinerja perusahaan sebagai bentuk keterbukaan atau transparansi bagi Perusahaan Publik yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kegiatan dilaksanakan secara virtual, bertempat di Kantor Pusat Bank Jatim di Surabaya, Selasa (7/9/2021).
Kegiatan Public Expose ini bagi Bank Jatim juga kesempatan untuk menjelaskan pada publik seputar aksi korporasi maupun perkembangan kinerja perusahaan. Paparan kinerja dilakukan langsung oleh Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman bersama Direktur TI & Operasi Bank Jatim Tonny Prasetyo dengan harapan dapat digunakan para investor sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan berinvestasi.
Dipaparkan, Bank Jatim menjawab tantangan selama pandemi dengan menunjukkan kinerja yang positif dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year/YoY). Berdasarkan kinerja Juni 2021, aset Bank Jatim tercatat Rp 95,48 triliun atau tumbuh 26,90%, laba sebelum pajak tembus Rp 1,04 triliun atau tumbuh 5,56% (YoY), dan laba bersih tercatat Rp 803 miliar atau tumbuh 4,32%. Selama semester I 2021, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan 27,36% (YoY), yakni sebesar Rp 81,52 triliun.
Meskipun masih pandemi, Bank Jatim tetap mampu mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif, 8,72% (YoY) atau Rp 42,60 triliun. Pertumbuhan kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang tertinggi, yaitu 14,62% (YoY) atau Rp 7,25 Triliun, diikuti kredit komersial yang tumbuh 13,39% atau Rp 10,63 triliun, dan kredit di sektor konsumsi yang tumbuh 5,26% atau Rp 24,72 triliun.
Komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode Juni 2021, Return on Equity (ROE) 18,54%, Net Interest Margin (NIM) 5,06%, dan Return On Asset (ROA) 2,31%.
Selama pandemi Bank Jatim juga aktif berpartisipasi dalam mendukung program yang dicanangkan oleh Pemerintah melalui restrukturisasi kredit. Sampai Juni 2021, Bank Jatim telah melakukan restrukturisasi kredit sebesar Rp 2,56 triliun atau 6,02% dari total penyaluran kredit.
“Portofolio positif Bank Jatim menunjukkan bahwa bank dengan kode emiten BJTM ini dapat menjadi pilihan calon investor untuk berinvestasi di kondisi ekonomi yang tidak pasti ini,” kata Busrul Iman, yang juga menyebut visi Bank Jatim untuk menjadi BPD nomer 1 di Indonesia.
Disampaikan pula, selama pandemi Bank Jatim fokus pada peningkatan transformasi Digital Banking. JConnect yang merupakan branding digital banking Bank Jatim menjadi salah satu komitmen Bank Jaatim untuk menghubungkan semua kebutuhan dan kemudahan akan akses layanan perbankan.
JConnect hadir untuk memperkuat 3 pilar penting yang saat ini terus dikembangkan oleh Bank Jatim, yakni Pemerintah Daerah & ASN, UMKM, serta Masyarakat Umum. Dengan kata lain, Bank Jatim berkomitmen untuk hadir dan terus mengembangkan inovasi layanan digital perbankan kepada tiga pilar penting tersebut.
Sebagai tanggung jawab sosial pada masyarakat serta sebagai upaya membantu penanggulangan dampak pandemi Covid-19, Bank Jatim menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) dan bantuan khususnya di bidang kesehatan. Beberapa sarana kesehatan seperti bantuan mobil PCR, Ambulan, Ventilator, masker medis, APD, alat rapid test dan masih banyak lainnya menjadi bentuk CSR yang disalurkan selama pandemi.
Bank Jatim menjawab tantangan dalam melayani masyarakat dengan terus menghadirkan inovasi-inovasi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah di masa pandemi. Saat ini Bank Jatim telah memiliki beberapa fasilitas layanan berbasis aplikasi mobile, dimana nasabah dapat tetap bertransaksi tanpa harus datang ke kantor cabang.
Salah satu contohnya JConnect mobile, fitur-fitur pada aplikasi ini selalu diperbarui sehingga lebih memudahkan nasabah Bank Jatim dalam bertransaksi keuangan dimanapun dan kapanpun berada. Bank Jatim juga memiliki fasilitas lain seperti JConnect e-loan dan JConnect e-kmg, dengan cukup di rumah saja nasabah dapat tetap menikmati layanan pembiayaan dari Bank Jatim.
Bankjatim yang merupakan banknya masyarakat Jawa Timur, saat ini komposisi kepemilikan saham mayoritas adalah milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan kepemilikan saham 51,13 % dan 28,35 % dimiliki Pemda Kota/Kab di Jawa Timur. Sejak melakukan IPO pada tahun 2012 lalu, saat ini jumlah investor naik 859% yang didominasi oleh investor individual lokal.
Pembagian dividen per lembar juga terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pembagian Dividen Tahunan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah juga merupakan salah satu komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan demikian, partisipasi masyarakat Jawa Timur dalam menggunakan produk, layanan, serta fasilitas Bank Jatim memiliki peran penting dalam peningkatan perekonomian di Jawa Timur. (Gan)
Teks Foto: Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman bersama Direktur TI & Operasi Bank Jatim Tonny Prasetyo saat paparan Public Expose dari Kantor Pusat Bank Jatim di Surabaya, Selasa (7/9/2021).