PADANG, beritalima — Transformasi digital banking kini mutlak dikembangkan oleh pihak perbankan. Tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi, namun juga untuk menggaet nasabah baru, terutama kids “zaman now”. Yaitu, para generasi milenial, karena mereka menyukai yang serba instan, mudah, murah dan cepat.
Imbasnya, tentunya layanan ini, semakin dapat menambah nasabah dan membuat nasabah semakin loyal, karena para nasabah tidak perlu lagi datang ke ATM. Sebab hanya melalui ponsel genggam, mereka dapat pelayanan yang mudah dan aman.
Direktur Utama Bank Nagari, Dedy Ihsan, memaparkan hal tersebut di Padang, Senin (12/11/2018), menyusul acara panel dalam rangka launching produk “Nagari Mobile Banking” di salah satu hotel di Padang, Rabu (7/11/2018) lalu.
Pada prinsipnya, Bank Nagari terus berinovasi demi menjawab kebutuhan masyarakat di era digital, yang menginginkan kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan.
Selain itu, aplikasi yang diunduh lewat playstore/appstore menjadi pilihan nasabah, terutama kaum milenial karena memudahkan mereka melakukan pembayaran tagihan kartu kredit/asuransi, transfer dan membayar pembelian e-commerce yang kini menjadi trend berbelanja konsumen serta melakukan top up digital payment seperti gopay dan grabpay.
“Kita berharap, kepercayaan golongan milenial terhadap Bank Nagari lebih meningkat seiring bertambahnya fitur transaksi karena mereka menyukai fitur yang mempermudah aktivitas baik untuk bekerja atau sekadar hiburan,” ungkap Dedy Ihsan.
Direktur Keuangan Bank Nagari, Muhammad Irsyad, menambahkan bahwa peluncuran “Nagari Mobile Banking” seiring dengan Revolusi Industri 4.0 yang digaungkan Presiden Joko Widodo. Pasalnya kita bicara teknologi atau digitalisasi perbankan, tentu arahnya bagaimana pelayanan semaksimal mungkin untuk customer. Bank Nagari juga akan seperti itu dikaitkan dengan Revolusi Industri 4.0 dan setiap kegiatan perbankan harus mengarah ke teknologi, sehingga transaksi di masyarakat tidak ada halangan.
“Kita juga sudah sejajar dengan yang lainnya, melayani nasabah selama 24 jam. Kita mulai melakukannya. Tidak perlu ke bank, ke teller, tanda tangan, cukup di genggaman saja,” tandasnya.
Irsyad menyebutkan, layanan digital tersebut meliputi penyediaan uang elektronik N-money, Nagari SMS banking, pengelolaan keuangan Nagari Cash Management, Nagari Portal Payment, Auto Debet dan layanan lainnya.
Irsyad menyebutkan market share Bank Nagari yang mencapai 30% di wilayah Sumbar merupakan pasar potensial untuk pengembangan layanan keuangan digital. Dia menargetkan transaksi digital bank milik pemda Sumbar dan 19 kabupaten/kota itu meningkat signifikan tahun depan.
“Saat ini, secara digital kami sudah 500.000 transaksi setiap hari, besar sekali. Tumbuhnya sampai empat kali lipat,” tukasnya.
Kepala Bank Indonesia Sumbar, Endy Dwi Tjahjono, mengatakan, pihaknya mengapreasiasi langkah Bank Nagari meluncurkan aplikasi mobile banking agar terus bisa bersaing dengan bank nasional dan meningkatkan layanan. Dia mengatakan hampir seluruh bank umum yang beroperasi di Sumbar sudah memiliki layanan digital, sehingga sangat membantu masyarakat, lebih aman, nyaman dan efisien.
“Kami terus dorong bank agar memaksimalkan transaksi nontunai, sehingga diharapkan ke depan dengan transaksi nontunai bisa berkontribusi meningkatkan setengah pertumbuhan ekonomi,” bilangnya.
Darwisman, Kepala Perwakilan OJK Sumbar, mengingatkan, bank perlu berkolaborasi dengan fintech dan lembaga keuangan digital lainnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan layanan. Menurutnya, ada banyak potensi daerah yang memerlukan sentuhan industri keuangan dan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dia mencontohkan sektor pertanian, dimana masih terkendala keterbatasan modal untuk mengembangkan pertanian, termasuk juga terbatas kemampuan mengakses pasar.
“Ada fintech yang hadir melayani pertanian. Ini petani terbantu sekali dari modal produksi sampai pemasarannya. Bank juga perlu hadir di sana, kalau bisa juga punya anak perusahaan di bidang financial teknologi,” bebernya.
(ede)