LABUAN BAJO, beritalima.com – Bank NTT dan Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo menjalin kerja sama dalam pengelolaan Waterfront City dan Marina Labuan Bajo.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho dan Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Labuan Bajo, Hasan Sadili di Hotel Sudamala Labuan Bajo, Jumat (18/3/2022).
Dalam kerja sama ini Bank NTT menyediakan total pembiayaan senilai Rp2,4 miliar. Anggaran tersebut untuk membantu sarana pendukung antara lain sarana pembatas antara area pelabuhan dan area publik, sarana dan prasarana penumpang seperti meja pelayanan, kursi di tempat ruang tunggu penumpang, media center dan ruang VVIP.
“Kita melihat ada potensi bisnis di situ untuk transaksi-transaksi mulai dari ticketing, parkiran ataupun jasa layanan perbankan yang dibutuhkan oleh setiap pengguna Marina, baik untuk trip perjalanan, ataupun spot wisata,” kata Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho kepada wartawan usai penandatangan kerja sama.
Selanjutnya Alex menambahkan, Labuan Bajo merupakan destinasi wisata super premium sehingga kehadiran waterfront city dan Marina bakal menjadi daya tarik tersendiri, karena Waterfront City dan Marina akan menjadi pintu lalu lintas transportasi laut serta daya tarik bagi wisatawan.
“Karena Waterfront City merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia, dan itu ada di Labuan Bajo. Di situ ada potensi bisnis, sehingga kita bekerja sama dengan KSOP Labuan Bajo untuk Bank NTT hadir di situ,” jelas Alex.
Menurut Alex, Bank NTT akan menyiapkan layanan money changer, digital lounge, CRM (Costumer Relationship Management) untuk tarik dan setor tunai, juga wahana untuk UMKM binaan Bank NTT.
“Pelayanan akan diberikan secara digital mulai dari ticketing gate. Secara internal, kita juga melihat potensi untuk menerapkan e-money. Misalnya orang yang mau berkantor atau pengunjung, mau parkir, bisa gunakan kartu dan tinggal top up saldo saja,” katanya.
Khusus untuk UMKM binaan Bank NTT, pihaknya akan mengatur jadwal yang teratur bagi setiap UMKM untuk bisa menampilkan hasil karya terbaik di waterfront City.
“Jika wisatawan membutuhkan souvenir sebagai hadiah, maka UMKM Bank NTT hadir untuk menampilkan souvenir-souvenir terbaik yang bisa dibeli,” sebut Alex.
Alex menambahkan, Bank NTT termasuk perusahaan yang beruntung bisa bekerja sama dengan KSOP Kelas III Labuan Bajo, karena diberikan privilege atau hak istimewa dalam kerja sama tersebut.
“Karena sudah ada kerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTT. Kalau tidak, maka sudah ada bank lain yang masuk dan sudah ada Bank Himbara yang tawar. Malahan sponsornya jauh di atas kita. Ke depan kita juga lihat kerja sama untuk pengelolaan Taman Nasional Komodo,” ungkap Alex.
Sementara KSOP Kelas III Labuan Bajo, Hasan Sadili menjelaskan, dalam pola kerja sama itu, Bank NTT akan membantu memberikan penyediaan sarana pendukung di area pelabuhan Labuan Bajo.
Menurut Hasan kerja sama ini bisa menjawab kerinduan masyarakat, di mana mereka bisa memiliki pelabuhan atau waterfront city yang lebih tertata dengan baik.
Untuk diketahui, waterfront city merupakan pembangunan perkotaan yang berdekatan dengan sumber air seperti pantai, danau, sungai dan terdapat unsur alam lainnya seperti matahari, langit, tanaman hidup yang dianggap sebagai sumber daya yang unik dan tak tergantikan. Waterfront city diyakini memiliki daya tarik wisata yang tinggi.
Salah satu waterfront city di Indonesia adalah Labuan Bajo. Dan Labuan Bajo sering disebut Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo merupakan salah satu kawasan yang menggunakan konsep kota di tepi perairan. Selain itu, Labuan Bajo ini sudah terkenal hingga manca negara.
Fasilitas yang ada di kawasan ini berkelas internasional. Terdapat hotel dan resort mewah yang memanjakan pengunjung dengan service kelas dunia. Selain itu, terdapat pula beberapa ruang terbuka untuk masyarakat umum agar bisa menikmati kawasan ini. Potensi pemandangan alam yang mengagumkan, yang menunjukkan keindahan matahari terbenam di sore hari, dengan pemandangan laut yang alami. (*)