Kupang, beritalima.com – PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT kian moncer ditangan Direktur Utama Harry Alexander Riwu Kaho.
Inovasi dan terobosan tiada henti dilakukan orang nomor satu di Bank NTT ini demi menjadikan Bank NTT sebagai Bank Devisa di tahun 2023 mendatang.
Kali ini, Bank NTT kembali menggandeng Kejaksaan Tinggi (Kejati) dalam menangani sejumlah masalah hukum khususnya kredit macet.
Sesuai rencana, kerja sama Bank NTT dan Kejati NTT ini akan dilaksanakan di Labuan Bajo, Manggarai Barat sekaligus dengan Kejari Labuan Bajo.
Hal ini diungkapkan Kepala Devisi Rencorsec dan Legal Bank NTT, Endri Wardono kepada wartawan, Rabu (6/4/2022) di Lantai IV Kantor Pusat Bank NTT.
Menurut Endri, selama ini jaksa sebagai pengacara negara mempunyai kuasa khusus bertindak untuk dan atas nama negara atau pemerintah dalam melaksanakan tugas dan wewenang Kejaksaan di bidang perdata dan tata usaha negara.
“Kita berdayakan jaksa sebagai pengacara negara untuk menangani masalah kredit macet. Rencana kerja sama ini akan ditandatangani nanti tanggal 22 April di Labuan Bajo,” ujarnya.
Terkait rencana kerja sama ini, Rabu (6/4/2022) Dirut Bank NTT, Alexander Riwu Kaho bersama sejumlah direksi menemui Kajati NTT, Hutama Wisnu.
Selain untuk bersilaturahmi dengan Hutama Wisnu yang baru sebulan menjabat Kajati NTT mengganti Yulianto, sekaligus memantapkan kerja sama Bank NTT dan Kejati NTT dalam penanganan kredit macet.
Sebelumnya di tahun 2021 silam, Kejati NTT berhasil mengembalikan Rp11,6 miliar uang hasil sitaan hasil korupsi investasi macet di Bank NTT Cabang Surabaya. Uang tersebut merupakan hasil sitaan berasal dari beberapa terpidana yang telah berkekuatan hukum tetap.
Terpisah, Kepala Seksi Penkum Kejati NTT, Abdul Hakim, SH., mengatakan, Kajati NTT Hutama Wisnu, SH., MH., didampingi Asisten Pidsus dan Asisten Datun, menerima kunjungan silahturahmi dari komisaris dan direksi Bank NTT, Senin (4/5/2022).
Dalam kunjungan silaturahmi itu, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho didampingi Paulus Steven Messak selaku Direktur Kredit, Hilarius Minggu selaku Direktur IT dan Operasional, Chris Adoe selaku Direktur Kepatuhan, Samuel Djo selaku Komisaris Independen dan Frans Gana selaku Komisaris Independen. (*)