ACEH, Beritalima- Banayak kalangan di Aceh mengkritik terhadap Foto Cut Nyak Meutia pada Mata Uang Rupiah tyang baru, kini masyarakat Aceh bertanya tanya terhadap Foto tersebut yang sudah di Nobatkan sebagai salah stu Pahlawan Aceh.
Mahasiswa UIN Ar-Raniry Aceh, mengkeritik terhadap Mata uang baru, Hal tersebut disampaikan, Misran, dan dia apresiasi kepada pemerintah pusat yang telah menempatkan gambar Cut Meutia pada Mata Uang Rupiah.
Foto Cut Nyak Meutia tersebut tidak menggambarkan Khas Aceh, padahal banyak sumber yang telah menyebutkan bahwa Cut Nyak Meutia semasa hidupnya selalu menggunakan jilbab, Ini harus diperbaiki.
Pemerintah Aceh, khususnya Plt Gubernur Aceh dan DPR Aceh saat ini untuk mengambil sikap yang tegas dan memberikan masukan kepada pemerintah pusat agar hal ini dapat dikaji kembali.
Sementara itu, T, Zakaria , Ahli Sejrah Aceh kepada beritalima mengatakan, Cut Nyak Meutia yang lahir di Aceh Utara, 1870 – Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober 1910) adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Aceh. Dalam perjalanan kehidupannya Cut Nyak Meutia bukan saja menjadi mutiara keluarga dan Desa Pirak, melainkan ia telah menjadi mutiara yang tetap kemilau bagi nusantara.
Perjuangan melawan Belanda dimulai ketika Cut Meutia menikah dengan Teuku Chik Muhammad atau yang lebih dikenal dengan nama Teuku Chik Di Tunong. Namun pada bulan Maret 1905, Chik Tunong berhasil ditangkap Belanda dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe. Sebelum meninggal, Teuku Chik Di Tunong berpesan kepada sahabatnya Pang Nanggroe agar mau menikahi istrinya dan merawat anaknya Teuku Raja Sabi.
Saya rasa ini pemerintah pusat tidak salah pilih terhadap Foto Pahlawan Aceh yang di tampilkan di Uang Rupiah, kenapa tidak ada Jilbab itu banyak Foto dia yang tinggal tidak ada Jilbab, kalau minta Kralifikasi boleh boleh Saja, kalau bisa suruh ganti saja denga Foto Teuku Umar, ujarnya,’’(**)