Banyak Rezim Hidup Dari Eksploitasi Liingkungan

  • Whatsapp
Kerusakan lingkungan juga dilakukan oleh oknum penguasa

Jakarta, beritalima.com |– Melihat fenomena yang berkembang di banyak negara di dunia, ada rezim yang hidup justru karena secara sadar melakukan eksploitasi lingkungan atau sumber daya alamnya secara berlebihan.

Hal itu banyak diungkapkan Siti Maemunah dari Tim Kerja Perempuan dan Tambang, Badan Pengurus JATAM, ketika berbicara dalam diskusi daring Hati Pena di Jakarta (18/7). Maemunah soroti seberapa parah krisis lingkungan Indonesia.

Maemunah memperkenalkan istilah ekstraktivisme, artinya kegiatan membongkar dan memindahkan sumber daya alam dalam skala besar, baik berupa bahan mentah yang tidak diproses (atau diproses sebagian), terutama untuk diekspor.

“Ekstraktivisme tidak terbatas pada tambang mineral atau migas, tetapi juga pertanian, kehutanan, bahkan perikanan dan juga pariwisata. Pandangan ini berasal dari pengalaman negara-negara Amerika Latin, tetapi kemudian nyambung dengan pengalaman Indonesia,” jelasnya.

Dicontohnya saat rezim Soeharto berkuasa selama 32 tahun. Karena kekuatan rezim Soehato dari berbagai eksploitasi alam. “Kalau kita menggunakan pendekatan ekstraktivisme ini ada logika penjajahan yang berulang dengan model eksploitasi alam,” paparnya.

Jadi, ada kombinasi praktik pembangunan dan pemangsa, negara mengekstraksi dengan mengorbankan masyarakat. Ini didukung ekspor berbagai komoditi ekstraktif, termasuk minyak, gas, kayu dan mineral. Praktik ini sudah berlangsung lama, sejak zaman kolonial (1800-an), pascakolonial (1945-1966), rezim ekstraktif (1966-1999), rezim ekstraktif dengan desentralisasi (1999-2009), dan rezim ekstraktif dengan “resource nationalism” (2009-sekarang).

Ditambahkannya, ada pemerintahan yang progresif dan seolah “pro-rakyat” tapi justru secara aktif mempromosikan ekstraktivisme. Tetapi ia melakukannya dengan strategi berbeda, yang mengkombinasikan reformasi kebijakan dan aturan (UU Cipta Kerja, amandemen UU Minerba) hingga subsidi keuangan.

Maraknya kasus korupsi tambang timah yang belakangan diberitakan dan sedang dibongkar pihak Kejaksaan RI, terbukti merugikan negara hingga ratusan trilyun. Ini menjadi contoh dari kegiatan ekstraktivisme.

Jurnalis: Abri/Rendy

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait