SAMPANG, BeritaLima.com – Salah satu anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Panyirangan, Kecamatan Pangarengan, Sampang Madura Khoirul Amal harus menahan rasa sakit lantaran menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh (HM) rekan sesama anggota PPS dari Desa yang sama dan (R) salah satu anggota PPK Kecamatan Pangarengan.
Peristiwa itu terjadi di Kantor Kecamatan Pangarengan, tepatnya saat digelar rapat internal antara PPK bersama PPS Desa Panyirangan, diduga lantaran PPK dan PPS tak sejalan dalam hal penentuan lokasi sekretariat PPS, Rabu (24/1/2024) malam.
Berdasarkan keterangan dari korban, dalam rapat internal yang berlangsung di kantor kecamatan itu dihadiri lima anggota PPK yang terdiri dari ketua dan anggota dan tiga 3 anggota PPS, “Kejadiannya itu semalam pas waktu acara rapat di kantor kecamatan,” ungkap Khoirul Amal saat ditemui di rumahnya, Kamis (25/1/2024).
Sambil menahan rasa sakit Amal menuturkan, rapat terkait pemindahan lokasi sekretariat PPS malam itu berjalan alot. Sebab, PPK dan PPS tak sejalan. Pihaknya menginginkan agar lokasi sekretariat PPS tidak dirubah dan tetap ditaruh di dusun Anyer. Sementara, ketua PPK tak setuju dan minta dipindah ke lokasi lain, bahkan saat itu ketua PPK Pangarengan sampai mengeluarkan kata-kata kasar dan tidak etis.
“Karena tidak ada titik temu akhirnya terjadilah cekcok dan anggota PPK inisial (R) memegang kerah baju saya sambil mendorong sehingga saya jatuh tersungkur setelah itu anggota PPS (HM) tiba-tiba langsung ikut memukul kepala saya di bagian depan dan belakang, dan mulai tadi malam sampai sekarang kepala saya masih terasa sakit,” tuturnya.
Pasca mengalami peristiwa penganiayaan tersebut, pihaknya didampingi keluarga langsung mendatangi Mapolres Sampang untuk laporan, “Saat ini Laporannya sudah diterima dan semoga cepat diproses,” pungkasnya. (FA)