Bara JP Gresik: Kemenangan Karena Pengalaman

  • Whatsapp

beritalima.com | 2015 SQ bisa memenangkan pilbup walau sempat ada gugatan Berkah (Khuluq – Ruba’ie) menempuh jalur hukum, namun upaya tersebut kandas dan SQ tetap melenggang menjadi pemenang dengan hasil SQ 447.751 suara dan BerKah 175.449 suara.

Dalam analisa politik Rachmad Rofik, Bacabup PDIP Gresik, Ketua Bara JP Gresik versi Kongres Nasional, kematangan dan kemenangan dalam berlaga di adu pilkada tahun 2020 akan sangat dipengaruhi kuat beberapa hal.

Pertama, kekuatan kharisma
Kedua, kekuatan modal
Ketiga, kekuatan pengalaman

Dalam pandangan Rachmad Rofik, bobot kharisma yang dimiliki Sang Q di atas kertas melebihi kandidat manapun di pilbup ini. Kekuatan modal jelas ada pada pemilik Rumah Sakit terbesar di Sembayat. Pengalaman mengantarkan sang anak muda (Gus Y) menjadi Ketua DPRD merupakan kontribusi baik langsung ataupun tidak langsung dari Sang Kakak Tertua.

Jadi dalam hal ini peta kekuatan yang ada sekarang, ibaratnya adalah pertandingan yang lebih ‘mudah’ bagi Sang Q dari battle di 2015. Konsistensi dari Sang Q tetap bersama Sang A, menyiratkan sebuah komitmen berkolaborasi yang sustainable dalam jangka panjang. Keduanya, seakan mengunci posisi pertahanan benteng dengan level Super Ace dan Invincible God of War.

Rofik, yang juga seorang profesional trader, bisa melihat ketenangan emosi dan psikologi Sang Q menghadapi berbagai macam ‘serangan’ menjelang keputusan rekom turun. Ini, merupakan sebuah indikator kematangan dalam bertanding yang tidak boleh sama sekali diremehkan. Isu tak sedap dan berbagai macam strategi ‘merusak’ nama Sang Q, bisa di kelola dengan manajemen emosi yang baik dan tanpa hectic meledak-ledak. Air tenang menghanyutkan.

Gus Fik yang juga pemilik situs gusfik.com memiliki sebuah ‘keanehan’ karena kadang apa yang dia prediksikan sering menjadi kenyataan. Termasuk dalam hal ini di pilkada Gresik 2020 ini setelah berkontemplasi cukup lama dan dalam mode ketenangan ekstra. Gus Fik mendapatkan sinyal kuat pemenang pilkada ini akan kembali terulang kepada Sang Q. Tentu saja ini hanyalah sebuah opini pribadi.

Sekali lagi, opini ini adalah analisa pribadi tidak ada kaitan dan hubungan langsung dengan masing-masing inisial yang disebutkan. Siapa yang akan menjadi ‘korban’ dan tumbal politik dalam pilkada 2020 bisa jadi adalah karena kurangnya pengalaman dan tidak bisanya melihat kuku macan yang disembunyikan. Kecerdikan Sang Macan jangan sekali-kali diremehkan.

Rachmad Rofik

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait