BARIKAN, Tradisi Selametan Tolak Balak di Banyuwangi

  • Whatsapp

KEBERSAMAAN: Ratusan warga Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Singojuruh menggelar selametan tolak balak, barikan di tengah jalan raya desa, kemarin, (20/9)

BANYUWANGI, beritalima.com – Menyambut pergantian tahun baru hijriah, atau malam satu suro (dalam kelender jawa). Masyarakat Desa lemahbang Kulon, Kecamatan Singojuruh menggelar selametan kampung barikan, kemarin (20/9)

Selametan kampung barikan tersebut diselenggarakan mulai pukul 16.00. Seluruh masyarakat mulai berkerumun di sepanjang jalan desa dengan membeber alas tikar, karpet dan terpal di sepanjang jalan sejauh tiga kilometer.

Tak lupa hidangan masakan nasi, lauk pauk turut disajikan. Semua warga mulai dari anak-anak, remaja dan orang tua semuanya duduk bersila menunggu doa dibacakan oleh sesepuh desa. Uniknya, do’a selamatan kampung tersebut dilakukan serempak dengan dipimpin oleh sesepuh melalui siaran radio. “ Jadi do’a dipanjatkan melalui siaran radio, jadi warga di lima dusun dalam satu desa ini memonitor suara lewat siaran radio agar bisa serempak,” ujar Ketua Panitia Barikan, Andhika.

Pelaksanaan selametan barikan tersebut digelar setiap akhir bulan haji atau bulan Dzulhijjah dan menjelang memasuki bulan Muharram. Tradisi tersebut memang diselenggarakan di jalan raya dalam satu desa. “ Sejak saya kecil, tradisi selametan ini sudah ada dan terjaga sampai saat ini,” cetus pemuda yang juga karang taruna desa itu.

Hidangan dalam selametan tersebut disantap bersama-sama dengan seluruh anggota keluarga. Namun demikian, tidak sedikit pula warga yang mengundang anggota keluarga dari lain desa untuk bersama-sama turut menikmati hidangan menu dalam selametan dengan menu nasi, sayur krawu dan lauk pauk tersebut.

Selain menyajikan nasi dan krawu, masyarakat juga memasak jenang suro yang dibagikan kepada seluruh warga. Sajian tersebut sengaja dibuat sebagai makanan penutup usai menyantap nasi ancak. “ Selametan ini sekaligus untuk ucapan syukur atas nikmat dengan harapan semoga tahun baru islam akan lebih baik dan warga desa dijauhkan dari bencana, marabahaya dan diberikan kesejahteraan,” ujar Kepala Desa Lemahbang Kulon, Agin Sunyoto.

Ritual selametan ini juga diharapkan dapat merekatkan jalinan tali silaturahmi antar warga dalam menjaga kerukunan dan kebersamaan. Dalam kesempatan tersebut, masyarakat juga bersama-sama memanjatkan do’a akhir tahun dan do’a awal tahun. (Abi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *