TULUNGAGUNG, beritalima.com- Pemkab Tulungagung melalui Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kabupaten Tulungagung, menggelar lomba Jalan Kreasi Napak Tilas Ketandan Bonorowo dalam rangka Hari Jadi Ke- 819 Kabupaten Tulungagung. Dengan mengusung tema “Dari Tradisi ke Prestasi Pemuda dan Budaya Bersatu di Olahraga”,
Lomba Jalan Kreasi Napak Tilas Ketandan Bonorowo diikuti 81 peserta yang berasal dari lembaga SMP, SMA, korwil UPAS Pendidikan Kecamatan Se-Kab Tulungagung, OPD serta masyarakat umum.
Kegiatan Napak Tilas Ketandan Bonorowo, start dimulai dari Taman Ketandan Kecamatan Kauman dan finis di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso. Kamis, (05/12/2024).
Para peserta, memakai kostum sesuai dengan tema dan menampilkan atraksi kreatif di depan panggung kehormatan yang disaksikan Pj Bupati Tulungagung Heru Suseno dan para tamu undangan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung, Achmad Mugiyono, mengatakan, tujuan diselenggarakannya acara jalan Kreasi Ketandan Bonorowo untuk mendorong minat masyarakat agar gemar berolahraga.
“Selain itu, Lomba Jalan Kreasi Napak Tilas Ketandan Bonorowo juga untuk mengenang tonggak sejarah pemerintahan Tulungagung di Kalangbret yang berpusat di Ketandan, serta untuk menumbuhkan kreatifitas gerak jalan kreasi pada masyarakat,” katanya.
“Jadi kami mengajak masyarakat mengenang kembali sejarah Kabupaten Tulungagung yang pusatnya di Ketandan Kalangbret, serta untuk mengembangkan atau menumbuhkan kreatifitas baris kreasi secara umum,” imbuhnya.
Untuk jumlah peserta tahun ini, lanjutnya, mengalami penurunan dibanding tahun lalu dikarenakan dari lembaga sekolah saat ini tengah mempersiapkan ujian sehingga jumlah peserta dari lembaga pendidikan lebih sedikit.
“Total peserta ada 81, ini dikarenakan banyak dari lembaga sekolah saat ini mempersiapkan ujian, jadi peserta yang ikut kegiatan dari lembaga swasta, masyarakat, dan instansi terkait,” tutup Kadis Dispora.
Sementara itu, Pj. Bupati Tulungagung Heru Suseno, sangat mengapresiasi kepada seluruh peserta atas partisipasinya mengikuti baris kreasi Ketandan Bonorowo yang rutin di gelar setiap tahun di momen Hari Jadi Kabupaten Tulungagung.
Menurutnya, Ketandan Bonorowo mempunyai nilai sejarah Kabupaten Tulungagung yang harus terus dilestarikan, karena ada nilai olah raga serta kreasinya.
“Saya melihat bahwa pesertanya sangat luar biasa, mereka mempunyai kreasi dan inovasi yang cukup bagus, disini lah bahwa sejarah tidak bisa dipisahkan,” ungkapnya.
“Sedangkan dari sisi olahraga, masyarakat bisa menjaga pola hidup secara optimal dan meningkatkan kualitas hidup sehari,” pungkasnya. (Dst).