SUMENEP, beritaLima – Barisan Relawan Jalan Perubahan Kabupaten Sumenep merespon positif pengaduan dari masyarakat kepulauan Sapudi tentang kelangkaan dan mahalnya harga BBM terutama jenis bensin dan solar.
“Hal ini disebabkan perahu konvensional atau perahu rakyat pengangkut BBM yang sering ditangkap oleh aparat kepolisian Khusus yaitu polairud”, demikian disampaikan Joni Suharjono, MP.d. Kepala Bidang SDA dan kemaritiman Barisan Relawan Jalan Perubahan Kabupaten Sumenep pada minggu (19-11-2017).
Menurut Joni, Memang kalau dari segi hukum dan keselamatan perahu pengangkut BBM tersebut menyalahi aturan, namun perlu diketahui bahwa selama ini pemerintah juga tidak menjalankan kewajibannya yang sudah diamanatkan oleh undang undang dalam hal ini ketersediaan BBM dikepulauan Sapudi.
“Pemerintah tidak hadir dan tidak merespon keluhan warga negaranya, oleh sebab itu masyarakat berinisiatif sendiri untuk mendatangkan BBM tersebut demi kebutuhan masyarakat”, ucapnya.
Namun dilemanya, tambah Joni, disaat masyarakat melakukan pembelian sendiri karena alpanya pemerintah, malah mereka ditangkap karena amanat undang undang, “disini saya juga bertanya kemana hak masyarakat yang juga di amanatkan oleh undang undang”, kata Joni Suharjono.
Untuk mengakomodir keinginan masyarakat Pulau Sapudi, pada tanggal 14 November 2017, bara JP kabupaten Sumenep sudah melayangkan surat ke pimpinan DPRD kabupaten Sumenep agar mengundang semua pihak terkait yaitu Pemkab Sumenep, pihak kepolisian dan pertamina untuk duduk bersama mencari solusi bagi masyarakat kepulauan khususnya pulau Sapudi.
(An)