KEPULAUAN SULA,beritaLima,com | Proyek normalisasi sungai Desa Umaloya, Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Utara dengan nama paket pekerjaan talud penahan tebing sungai dikagetkan warga setempat. Pasalnya, talud penahan tebing tanpa papan kontrak tersebut baru selesai dikerjakan seminggu sudah ambruk akibat dihantam banjir.
Proyek tersebut bersumber dari Balai Wilayah Sungai Provinsi Maluku Utara, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR tahun 2022, sepanjang kurang lebih 20 meter diduga tidak sesuai RAB, sehingga cepat ambruk, akibat dihantam banjir.
Salah satu warga Desa Umaloya inisial GK mengatakan, pekerjaan talud itu baru selesi dikerjakan seminggu, namun tidak melihat papan informasi proyek dan juga diduga tidak sesuai RAB, karena galian fandasi tidak mencukupi satu meter kedalamannya, sehingga pada saat banjir talud tersebut roboh, “kata GK kepada media ini, Jum’at (14/7/22)
“Tidak hanya itu, pekerjaan tersebut oleh masyarakat dinilai tidak sesuai dengan RAB bahkan menuai protes dari masyarakat namun, pihak kontraktor dan pekerja mengabaikan begitu saja,” tuturnya
Dirinya juga menambahkan, pasir tercampur dengan tanah bahkan kedalaman kaki yang seharusnya 1 meter 60 sampai 1 meter 90 diabaikan dan pihak kontraktor, “ungkapnya. [dn]