JAKARTA, beritalima.com – Terkait statement Gubernur DKI Jakarta terhadap ajuan anggaran APBD 2020 dinilai ada kejanggalan. Salah satunya membeberkan kelemahan sistem pengadaan elektronik (e-budgeting), memiliki kelemahan teknis dimana Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI mau tidak mau harus mengisi semua komponem penganggaran secara spesifik sekalipum belum ada pembahasan dengan DPRD.
“Sekarang jamannya transparansi dan Jakarta harus berubah apa yang baik jaman dahulu harus dipertahankan Salah satunya adalah transparansi APBD. Layaknya memang, dari awal saya sudah membicarakan bahwa APBD itu harus bisa diakses oleh masyarakat,” tandas politisi Golkar, Basri Baco, yang sekarang menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta.
Menurutnya kalau sudah diketok nantijya harus sudah bisa diakses oleh selurih kelurahan. Jadi masyarakat kelirahan itu tahu apa saja pembangunan dan kegiatan APBD yang ada di kelurahannya masing – masing, tujuannya agar sama – sama saling mengawasi demi kebersamaan bersama.
“Jadi kejadian kemaren itu mencerminkan bahwa di rapat – rapat berikutnya harus pembahasan itu sampai satuan tiga, jadi sampai ke barangnya,” tandasnya, Kamis (31/10/2019) di Ruang Kompleks Parlemen DPRD DKI Jakarta.
Dengan kejadian itu, ia menduga banyak yang seperti ini, maka dari itu kita mendorong agar seluruh SKPD mengupload. Dan kalau sudah diketok nanti, diupload juga secara online agarbisa diketahui oleh masyarakat luas di DKI Jakarta.
Masih dikatakan politisi Golkar terhadap rapat – rapat Gubernur dan SKPD -SKPDnya supaya bisa dipublikasikan, begitu juga rapat – rapat penting di DPRD DKI harus dipublikasikan yang ada keputusan dengan rakyat dan orang banyak harus diupload ke yutube.
“Jadi hasil rapat harus diupload, jadi kita harus bisa ngontrol karena jaman sudah modern, sudah jaman teknologi supaya ada kontrol bersama,” ujarnya.
Ia pun menyatakan selama ini, saling maen umpet – umpetan dan tidak ada saling mengontrol sehingga pelaksanaan dibawah karena tidak ada yang mengontrol. Sehingga dalam pelaksanaannya dibawah tidak maksimal, oleh karena itu saat ini kata Basri Baco, tengah berbenah benah untuk perbaikan.
“Jadi pekerjaan yang tidak baik dari era sebelumnya tidak perlu dilanjutkan, pekerjaan yang baik perlu dipertahankan. Di era Anies Baswedan pun sekarang ini banyak yang baik juga kok,” tegasnya kepada beritalima.com. ddm