SURABAYA, beritalima.com – Chriselda Catya Sudono, Mahasiswi Bioteknologi Pangan Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya), berhasil membuat tepung dari limbah batang buah naga untuk berbagai makanan sehat.
“Selama ini pemanfaatan batang buah naga masih sangat minim, hanya untuk pakan ternak. Dan jumlah limbah batang buah naga tergolong melimpah,” kata Chriselda di kampusnya, Rabu (24/5/2017).
Padahal, menurutnya, batang buah naga memiliki kandungan vitamin C, antioksidan, antimikroba dan serat yang tinggi. Karena itu, tepung yang dia buat dari batang buah ini bisa buat makanan sehat seperti kue, puding dan susu.
Akan tetapi, tukasnya, tingginya kandungan air dari batang buah naga membuat umur simpannya sangat pendek. Sehingga, batang buah naga harus dipotong untuk bisa berbuah lagi.
Diungkapkan, dalam perkebunan buah naga, limbah batang buah naga bisa berton-ton dan jarang sekali dimanfaatkan.
“Padahal batang buah naga juga memiliki banyak kandungan baik yang tidak kalah dengan buahnya,” ujar mahasiswi asal Madiun ini.
Dijelaskan, cara mengolah batang buah naga menjadi tepung cukup mudah. Pertama, batang buah naga disayat tipis-tipis dan dikeringkan dalam oven selama satu hari dengan suhu 60 derajat celcius.
Ini dilakukan untuk membuang semua kandungan air yang ada dalam batang buah naga. Batang buah naga yang sudah kering kemudian diblender hingga halus menjadi tepung.
Setelah diblender, tepung diayak untuk memisahkan tepung dari kotoran dan bagian yang kasar.
“Saya memanfaatkan seluruh bagian dari batang buah naga termasuk kulitnya untuk diolah menjadi tepung yang diharapkan dapat memiliki umur simpan lebih lama,” kata mahasiswa semester VIII ini.
Chriselda mengaku mendapat pasokan batang buah naga yang diambil dari sebuah perkebunan di daerah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Dari 4 kilogram batang buah naga bisa menjadi 400 gram tepung.
Tepung batang buah naga ini bisa digunakan sebagai campuran pembuatan produk makanan jadi, seperti kue, agar-agar, mie, yoghurt dan lain-lain.
Untuk membuat cookies, tepung batang buah naga bisa mensubstitusi tepung terigu hingga 25 persen dan memberikan rasa yang khas pada produk.
Dosen pembimbing Ardhia Deasy Rosita Dewi mengatakan, inovasi pangan ini sangat bagus karena menampilkan nilai fungsional dari limbah batang buah naga.
“Saya harap tepung batang naga ini dapat diproduksi dalam skala besar sehingga mengurangi permasalahan limbah khususnya batang buah naga,” kata Ardhia.
“Saya juga berharap penelitian ini bisa mendorong atau menginspirasi pemanfaatan limbah pertanian di Indonesia menjadi produk baru yang lebih memilki nilai baik dari segi nutrisi maupun ekonomi,” tambahnya. (Ganefo)