SURABAYA, beritalima.com | Sejak ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 lalu, batik dianggap sebagai ikon budaya penting di Indonesia, dan setiap 2 Oktober dirayakan sebagai Hari Batik Nasional.
Tidak hanya itu, sejak saat itu pula beragam inovasi terus dilakukan oleh pengrajin batik dan pengusaha batik tanah air untuk melahirkan karya-karya batik mulai dari batik tulis, batik cap, dan batik printing yang bisa diterima oleh segala lapisan masyarakat.
Salah satu perusahaan batik tanah air, CV Lancar Rejeki Bersama, lewat brand batik “Sekarpandan” yang secara konsisten terus melahirkan inovasi dan kreatifitas untuk menghasilkan batik print dengan beragam motif dan batik tulis yang mahal tapi dengan harga yang terjangkau.
Sesuai dengan motonya, “Ingat Batik Ingat Sekarpandan”, CV Lancar Rejeki Bersama didukung dengan pabrik dan mesin yang sangat bagus, detail print motif dan warnanya bisa terlihat lebih bagus.
Menurut Yulius Sutanto, Pemilik CV Lancar Rejeki Bersama, Sekarpandan adalah jawaban dari keinginan masyarakat khususnya kaum milenial untuk bisa memiliki batik dengan kualitas terbaik namun dengan harga yang sangat terjangkau.
“Kualitas bahan dan konsep saya dengan membeli batik tulis dengan harga cukup mahal, jutaan rupiah. Kemudian, saya produksi pada batik katun print dengan harga jauh lebih terjangkau. Ini saya lakukan agar semua orang bangga memakai batik yang sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia,” ujar Yulius saat ditemui Rabu (20/10/2021).
“Tidak hanya itu, dalam waktu dekat kami tidak hanya memproduksi Sekarpandan, tapi kami juga akan memproduksi brand baru yang kami beri nama Batik Exclusive 58 Kentjana Murni,” kata Yulius.
“Batik Kentjana Murni ini akan hadir dengan lebar yang lebih besar, 58 inchi, dan bahan bakunya kita import langsung dari luar,” lanjut Yulius.
“Keunggulan dari batik exclusive Kentjana Murni ini, pertama lebarnya lebih besar di banding batik katun 60’s Sekarpandan. Jadi pemakaian bahan lebih irit, cukup 1,25 meter sampai 1,5 meter sudah bisa untuk baju batik lengan panjang yang bagus,” terangnya, dengan menambahkan keunggulan kedua bahannya lebih halus, lebih licin dan lebih dingin di kulit, karena bahannya seperti katun sutra.
Diharapkan dengan lahirnya brand baru tersebut masyarakat bisa memiliki beragam pilihan batik dengan kualitas unggulan namun dengan harga yang terjangkau sesuai moto Sekarpandan, yakni “Ingat Batik Ingat Sekarpandan”. “Jadi sekarang untuk bisa memakai batik yang bagus tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu besar,” tandas Yulius.
Dia sebutkan, saat ini Batik Sekarpandan sudah bisa didapatkan di toko-toko kain terpercaya di seluruh Indonesia seperti di “Setia Textile” Lampung, “Dusra” Prabumulih, “Eka Jaya” Palembang, Toko “Suasana Baru” Bengkulu, Toko “Jaya Abadi” Tulang Bawang, Toko “AdeTex” Banjarsari, Toko Kain “Zara” Yagjakarta, Toko Kain “Laris” Muntilan, “Pesona” Magelang, Toko Kain “Klewer” Magelang, dan “Harapan” Makassar.
“Kami juga ada di “D’Lila” Cirebon, “Joy” Bandung, “Sarahtex” Bandung, “Yabez” Tasik, “Serba Indah” Kediri, “Fakri” Riau, “Miranda” Tulungagung, “Dewa-Dewi” Blitar, “Sederhana” Singaparna, “Dewa-Dewi” Bojonegoro, “Pasifik” Pasuruan, “Srimulyo” Trenggalek, “Laris” Banyuwangi, dan “Seneng” Lumajang,” tambah Yulius. (Gan)
Teks Foto: Batik Sekarpandan.