KEPULAUAN SULA, beritalima.com –
Desa Buya punya situs sejarah bernilai tinggi, dan masyarakat setempat mengenalnya dengan nama Tugu Buya. Di desa ini juga ada batu yang kemudian dikenal dengan batu buya, batu ini hanya dapat ditemukan di kawasan gunung yang di Desa Buya Kecamatan Mangoli Selatan Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul)
Menurut kabar tutur warga setempat, batu ini mudah didapat hanya saat musim kemarau, di luar musim tersebut sulit menemukan batu buya ini. Anehnya lagi batu ini tak ada di tempat lain di luar wilayah gunung Buya. Kemunculan batu buya bisa dijadikan pertanda adanya bahaya yang akan mengancam desa itu.
Batu buya warnanya hitam, bentuknya menyerupai kelereng. Karenanya selain dikenal dengan nama batu buya, orang-orang menyebutnya juga dengan batu hitam.
Masyarakat Buya meyakini jika batu buya itu menyimpan kekuatan tak kasat mata yang bisa dijadikan sarana pengobatan. Batu ini kabarnya bisa menyembuhkan sakit reumatik. Caranya, dengan meletakkan batu buya sedemikian rupa di atas tanah dan penderita rematik menginjak-nginjaknya untuk meberikan efek pijat refleksi.
Diceritakan pula pernah ada seorang laki-laki bernama Dahar Umanahu, dia seorang tentara. Tiap kali pamit akan berangkat tugas, keluarganya selalu menyuruhnya membawa beberapa butir batu buya yang diambilnya dari Gunung Buya.
Bahkan konon, menurur tutur para sepuh, dikisahkan batu buya pernah dibuat menjadi peluru untuk mengusir penjajah kala itu.
Penulis: Hatmi