JAKARTA, beritalima.com – Baznas telah melaksanakan pemotongan hewan kurban di 12 Provinsi di Indonesia. Diantaranya adalah Sumatera Utara, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Sulawesi Utara, NTT dan Bali. Penyembelihan hewan kurban ini merupakan rangkaian dari kegiatan Kurban Digital yang digelar BAZNAS. Kendati tidak mencapai 500 ekor yang diprediksikan tapi telah melaksanakan pemotongan hewan kurban berdasarkan update data sebanyak 369 ekor termasuk 5 ekor sapi di dalamnya.
Hal itu ditegaskan Direktur Badan Amil Zakat Nasional, M Arifin Purwakananta, Senin (12/9/2016) usai sambutan dan menyaksikan eksekusi pemotongan hewan kurban di Kampung Sampay, Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Arifin mengatakan, daerah-daerah yang dipilih karena berdasarkan hasil survei tercatat sebagai kantong kemiskinan. Yang notabene daerah rawan pangan, daerah terdampak bencana alam serta kawasan tinggal kaum minoritas muslim.
“Desa ini tergolong unik, karena warganya masih memegang teguh aturan adat istiadat. Kehidupan sehari-hari mereka sederhana, kontras dengan Kota Bogor yang jaraknya tak jauh dari desa ini. Sebagian besar penduduknya mencari penghidupan dengan menjadi pemecah batu. Sebab sawah tidak bisa diandalkan menghasilkan sepanjang tahun karena merupakan lahan tadah hujan,” tuturnya.
Dari 50 ekor kambing yang disembelih di Desa Rabak tersebut, diharapkan semua warga dapat menerima daging kurban dari 4000 kantong dapat tersebar di Desa Rabak dan tetangga desa. Lebih lanjut ditegaskan Direktur Amil Zakat Nasional, hewan kurban ini merupakan amanah dari para pekurban BAZNAS. Sebelumnya BAZNAS menyelenggarakan program Kurban Digital menyambut hari raya Idul Adha 1437 H.
“Ini adalah sebuah layanan bagi masyarakat menunaikan kurban dengan berbagai keunggulan, yaitu mudah, memberdayakan, transparan dan interaktif,” tandasnya.
Lanjutnya, Baznas memudahkan masyarakat melaksanakan ibadah kurban melalui berbagai cara dengan aplikasi Kurban Digital, situs belanja online (e-commerce), layanan Jemput Kurban, Gerai Kurban di mall serta fasilitas lainnya.
Pada kesempatan yang sama, hadir Hilmi Ketua RW02 Kampung Sampay, Kades Rabak Suherman, Babinkamtibmas, Babinsa, dan tokoh agama serta tokoh masyarakat desa setempat turut hadir. Sementara dari hewan kurban yang telah dilaksanakan di 12 Provinsi termasuk NTT pekurban yang paling jauh, sebesar Rp1,5 triliun hewan kurban yang dipotong itu untuk membantu peternak.
“Jadi baznas bukan jual beli daging kurban tapi memberdayakan peternak, karena bisa mendongkrak ekonomi umat. Sementara ini masih menguntungkan tengkulak. Apalagi menurut niatrnya ingin mendorong adanya forum jaringan para pengelola kurban tiap tahun,” tegasnya.
Tambahnya, dalam melaksanakan kurban di kawasan minoritas muslim seperti di Bali yang lebih banyak penduduk Hindu. Ia menyatakan tidak ada masalah. Sementara kurban digital menurutnya akan menarik pekerja muslim Indonesia di luar negeri. dedy mulyadi