BCW dan Yayasan Madani Kirim Surat Permohonan Hearing Tentang Foto Tidak Senonoh Mirip Bupati Anas

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Banyuwangi Coruption Watch (BCW) dan Yayasan Madani kirim surat permohonan hearing ke DPRD Banyuwangi. Mereka mendesak agar wakil rakyat bisa memanggil para pihak terkait kemunculan gambar seronok yang mirip bupati anas.

“Bahwa akhir akhir ini Banyuwangi dihebohkan oleh beredarnya foto foto tidak senonoh yang pelakunya mirip Bupati banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Dan selama ini tidak ada klarifikasi dari pihak pihak yang terkait baik dari yang bersangkutan yang fotomya mirip yaitu Bapak Abdullah azwar Anas maupun dari pihak pihak lain. Padahal yang ada dalam foto itu mengarah
pada seseorang yang memiliki jabatan penting di Banyuwangi yang jelas jelas akan memiliki dampak luas di tengah tengah masyarakat,” tulis Ketua BCW, Masruri, dalam surat permohonan hearing yang dikirim pada Senin kemarin (23/11).

Pria asal Desa/Kecamatan Sempu itu menilai kejelasan tentang gambar seronok mirip bupati anas harus segera ada titik terang. Gambar itu benar gambar bupati anas atau hanya editan.

Menurut Marsuri, perlu segera ada titik terang karena gambar seronok mirip bupati anas itu sudah menyebar luas dimasyarakat. Diantaranya muncul di website https://emonev-dpmptsp.kemendagri.go.id/. Kabar tak sedap itu juga diposting dalam pemberitaan portal jatim.beritabaru.com pada tanggal 22 November 2020, dengan judul : Portal Kemendagri Diretas, Foto Syur pejabat beredar.

“Gambar yang mirip bupati anas itu kan memperlihatkan alat kelamin, itu sangat tidak pantas, sangat mencoreng nama baik daerah, nama baik masyarakat, maka kami minta harus diungkap bahwa gambar itu benar atau hoaks,” kata Masruri, Selasa (24/11).

“Kami merasa prihatin atas beredarnya foto yang tidak senonoh tersebut yang menyangkut bupati kami yang tentunya menjadi panutan masyarakat banyak. Dan oleh karena itu kami menginginkan kejelasan yang sejelas jelasnya atas kebenaran foto tersebut dalam arti foto asli ataukan hanya hasil editan,” ucapnya.

Masruri menganggap, upaya mengungkap kebenaran gambar seronok mirip bupati anas tidak ada kaitanya dengan Pilbup Banyuwangi. Jadi bukan sebuah kampanye hitam. Karena bupati anas bukan paslon.

Tapi mengungkap kejelasan mengenai gambar seronok mirip bupati anas adalah kewajiban dan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat banyuwangi. Para petani, pedagang, pegawai, tokoh masyarakat, tokoh agama, ulama sampai anggota DPRD Banyuwangi.

“Kejadian ini adalah kepentingan masyarakat banyuwangi, karena menyangkut nama baik daerah, nama baik masyarakat banyuwangi,” tutup Masruri. (red)

beritalima.com

Pos terkait