Tim DPRD komisi A lakukan kunjungan ke Desa Karanganom, kecamatan Pasrujambe, dalam rangka monitoring penggunaan DD dan ADD,05/02/2018,bertempat di Balai Desa Karanganom,menindak lanjuti kunjungannya 08/12/ 2017 yang lalu di kantor kecamatan Pasrujambe.
Dalam acara monitoring tersebut hadir tim dari DPRD kabupaten Lumajang, yang beranggotakan 12 orang ketuanya Nur Hidayati. dalam hal ini adalah Komisi A. Hadir juga tim dari Inspektorat, DPM PEMDES, Kecamatan, Kepala Desa beserta jajarannya dan RT/RW.
Diawal sambutan diisi dengan pembacaan program-program yang berada di desa Karanganom, sambutan tersebut dibacakan oleh camat Pasrujambe, Edy Irianto S sos, bahwa program di Karanganom ada 11 titik. Tinggal 1 titik dalam hal ini masih tahap penyelesaian, dengan alasan kendala di tukang yang memang jumlahnya tidak mencukupi. Termasuk kekosongan dua Kasun yang masih belum terisi.
Ketua Komisi A, Nur Hidayati, sebelum meneruskan sambutannya dirinya mengabsen dulu para undangan. Dalam sambutan mengatakan bahwa dalam kunjungannya bukan dalam rangka untuk mencari-cari kesalahan, tetapi menindak lanjuti adanya temuan Inspektorat dalam tahun 2017 yang lalu. Apakah sudah diselesaikan atau belum,kalau sudah selesai mana SPJnya, kalau belum apa alasannya.
Masih menurut Nur Hidayati, “kami kesini bukan mencari kesalahan atau kekhilafan, juga bukan mencari kekurangan di desa ini. Kami ini sebagai mitranya desa, mitranya pak camat, mitra ini kan sama dengan Tretan Dibik, tapi kalau pak inggi pasti I Like. Tetapi I Like itu Guyub Rukun, apalagi kalau sudah guyub rukun ke tretan dibik itu kelihatan Indah, saya sebut semua biar tidak dikatakan kampanye”,katanya sambil berkelakar.
Dalam monitoring, semua titik sudah terselesaikan semua, namun tinggal satu titik yaitu pembangunan Balai Desa yang saat ini masih dalam penyelesaian. Mengingat terkendala dengan adanya tukang yang kurang dan bergantian mengerjakan pembangunan yang lainnya.
Untuk pengisian dua Kasun yang kosong, kendalanya banyak pemudanya yang kerja di pabrik. Menurut Subakar, kades Karanganom, “kalau yang lulusan SLTA di sini jarang, kebanyakan kerja di pabrik, berulang kali kita buka pendaftaran tetapi tidak ada yang mendaftar “, kata Subakar. (jwo)