JAKARTA,beritaLima.com|| Marthinus Hukom, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI mengungkapkan, ada beberapa wilayah di Maluku yang masuk radar BNN pusat, termasuk Kamariang dan Kailolo.
Hal ini disampaikan Hukom, dalam silaturahim bersama Pimpinan dan Anggota DPRD Maluku, Jumat (26/04/2024), di Kantor BNN kawasan Cawang, Jakarta Timur.
” Kamariang, Hitu, Kailolo, Waihaong, Poka dan Wailela masuk dalam radar BNN RI. Di wilayah-wilayah ini berdasarkan laporan intelijen-intelijen kami ada pergerakan pemakai dan pengedar narkoba,” tuturnya.
Hukom memaparkan, secara nasional menurut data kami pengguna narkoba sebanyak 3,3 juta warga negara Indonesia. Karena, produsen terbesar saat ini adalah Negara Myanmar. Dan Myanmar posisinya sangat dekat dengan Indonesia.
” Myanmar pasar terbesar saat ino dan dekat dengan Indonesia. Solusinya, kami membangun kekuatan-kekuatan intelijen. Itu satu-satunya cara kumpulkan kekuatan penuh menangani narkoba. Kita menangani narkoba ini sama saja dengan menangani teroris,” sebutnya.
Mengetahui data BNN RI, Jantje Wenno, Wakil Ketua Komisi I kaget beberapa wilayah di Maluku sudah masuk radar BNN RI.
” Saya sebagai anggota DPRD kaget soal data,Hitu, Kailolo,Kamariang. Ini menjadi perhatian kita dan pemerintah provinsi hingga kabupaten kota harus sadar terhadap bahaya narkoba. Minimal pemerintah daerah bersinergi dengan BNN di daerah untuk melengkapi data dan membuat langkah-langkah pencegahan. Agar, anggaran nya bisa di siapkan oleh pemerintah daerah bersama DPRD,” ujar Wenno.
Sedangkan, Anos Yeremias, Ketua Fraksi Golkar yang juga Anggota Komisi III menyayangkan sulitnya memberantas narkoba dari kepala air.
Kendati demikian, menurutnya, sudah menjadi tanggung jawab bersama memberantas narkoba di kalangan masyarakat di Maluku.
” Kita semua punya tanggung jawab moral berantas narkoba,” ajaknya. (**/ln)