JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2017, Ikatan Ibu-Ibu Kwartir Nasional (IIK) Gerakan Pramuka mengadakan berbagai kegiatan menarik. Di antaranya Talkshow, Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Bazaar, dan Peresmian Sanggar Ilmu IIK. Ikutan kegiatan itu yuk!
“Untuk memperingati Hari Ibu tahun ini, IIK bermaksud mengadakan Talkshow dengan tema Perempuan Milenium Sehat Jiwa Cerdas Hatinya,” kata Ketua IIK, Mira Adhyaksa di Jakarta Selatan, Jumat (15/12).
Menurutnya, selama ini penemuan tentang IQ sebagai pusat kecerdasan dominan ternyata membuktikan, memiliki kecerdasan akal saja tidak cukup. Sebab, orang cerdas akal belum tentu menjadi orang yang baik dan bermanfaat. Karenanya, ditemukan kecerdasan spiritual yang sumbernya pada hati.
“Nah, inilah yang membuat orang-orang menjadi cerdas akal dan hatinya. Itulah perempuan yang dibutuhkan zaman now, yang punya rasa kepedulian dan empati tinggi terhadap permasalahan-permasalahan yang ada, baik itu intern rumah tangganya maupun untuk mengabdi di masyarakat. Zaman now membutuhkan peran serta perempuan untuk berjuang di segala lini,” paparnya.
Dr. Aisah Dahlan akan menjadi pembicara dalam Talkshow ini. IIK juga mengadakan Pemeriksaan Kesehatan Gratis. Bagi yang ingin cek gula darah dan kolesterol, silakan datang ke acara ini.
Selain itu, juga ada bazaar di Aula Cut Nyak Dien, Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur Jakarta Timur pada Kamis, 21 Desember 2017, Pukul 09.00-13.00 wib. Di sini dijual berbagai macam barang dan makanan.
Esoknya, 22 Desember 2017, Pukul 14.00 WIB, IIK juga mengadakan Peresmian Sanggar Ilmu. Tempat ini sebagai sarana untuk anak-anak membaca atau belajar, bermain dan berkreasi, serta berlajar wirausaha. Lokasi Sanggar Ilmu IIK yang akan diresmikan terletak di Balai Warga Kompleks Perumahan Karyawan, Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta Timur.
Mira menambahkan, Sanggar Ilmu dibuat untuk meningkatkan minat baca anak-anak sekarang. “IIK juga akan mendampingi masyarakat dalam membina anak bangsa dengan membantu meningkatkan minat baca anak yang zaman now sangat merosot. Mereka lebih tertarik dengan yang serba praktis,” urainya.
“Dengan kemajuan teknologi mereka lebih suka berinteraksi dengan benda mati seperti gadget, komputer, dan lain-lain dibanding dengan sesama mereka. Akibatnya, timbul sikap individualistik, bahkan egosentris, dan hilang rasa empati terhadap sesama,” tutup dia.