Begini Kehidupan Sehari-hari Adit Penjual Es Yang Viral Dimedsos

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com-

Sosok Adittia Appril Setiawan (13) bocah penjual es keliling di kawasan Cilincing, Jakarta Utara sempat ramai di perbincang Warganet di Media Sosial (Medsos). Tak ayal banyak bantuan berdatangan menyambangi rumah bocah penjual es yang tinggal di Jalan Kali Baru Timur, RT 07/14 Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing Jakarta Utara.

Bah kan Lurah Kalibaru Suyono turun langsung dan memberikan bantuan berupa beras ke tempat tinggal Adittia pada Kamis, (24/08/2017).

Ternyata begini kehidupan sehari-hari anak dari pasangan Winarno dan Purwanti yang sempat menggegerkan warganret tersebut.

Menurut Suyono Lurah Kalibaru, dari keterangan Ketua RW, Adittia April Setiawan yang akrab di panggil Adit tersebut tinggal bersama Kakek dan neneknya yang bernama Jangke serta Neneknya Tri.

Sedangkan kedua orang tuanya sudah berpisah. ayahnya pergi tidak tahu rimbanya , sedangkan ibunya bekerja keluar negri sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW), sesekali kabarnya ada mengirimkan uang juga untuk anaknya
Sehari hari ADIT tinggal bersama kakek dan neneknya.

Suyono menambahkan, Adapun Adit berdagang es sampai larut malam menurut keterangan dari para tetangga ( warga sekitar ) Adit menjajakan es buatan dari neneknya sendiri yang konon katanya kalau dagangannya tidak habis dia akan kena marah dari neneknya.

“Perlu di perjelas disini bahwa sebetulnya mereka bukanlah dari keluarga susah atau miskin , bangunan rumahnyapun tergolong lumayan bagus dibanding dengan rumah tetangga kanan kirinya,” ujar Lurah Kalibaru.

Kakeknya Adit, Jangke bekerja sebagai nelayan masih segar dan punya usaha bagan
(Kerang Hijau) sedangkan neneknya ( Ibu TRI ) menurut keterangan warga punya usaha meminjamkan uang kepada warga yang membutuhkan.

Beberapa hari ini sejak Adittia ini di ekspos dan menjadi viral di Medsos, rumahnya kedatangan banyak pengunjung , baik dari instansi pemerintahan, kepolisian wartawan,media Tv dan berbagai kalangan masyarakat , sehingga menjadi polemik di warga masyarakat sekitar.

Karena warga mengetahui persis keadaan sehari-hari keluarga tersebut dan warga berpendapat bahwa bantuan yang datang dari berbagai pihak itu adalah salah sasan. Karena disekitar rumah dari keluarga Jangke dan ibu Tri itu, Justru banyak keluarga yg betul-betul tidak mampu dan layak mendapatkan perhatian dan bantuan dari Pemerintah. (Ed)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *