Begini Pendidikan Politik Ala Ketua DPC Demokrat Banyuwangi

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Orasi politik sebagai pengejawantahan pendidikan politik, bisa jadi sering kali kita dengar. Namun pendidikan politik ala Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, bisa jadi akan terasa asing ditelinga seluruh masyarakat Indonesia.

Kenapa?. Karena materi yang disampaikan sangat mengalir jujur apa adanya. Salah satu contoh saat dia berpidato dalam sosialisasi Cagub Cawagub Jatim, Khofifah-Emil Dardak, di lapangan Desa Sumberjambe, Kecamatan Bangorejo, Minggu kemarin (29/4/2018).

Dihadapan ribuan masyarakat, dengan gamblang dia menyebut bahwa seluruh partai politik itu baik dan pro rakyat. Sungguh pernyataan yang hampir tidak pernah diucap oleh politisi mana pun, apalagi seorang Ketua DPC seperti dia.

“Semua partai politik itu baik dan memiliki program untuk mensejahterakan masyarakat. Namun, masyarakat harus lebih cerdas, karena partai politik pasti memiliki wakil, agar wakil tersebut benar-benar mewakili harapan masyarakat, maka masyarakat harus mau mencari tahu siapa sebenarnya sosok tersebut,” kata Michael.

Masyarakat, lanjutnya, jangan sampai dibodohi lagi dengan janji-janji politik. Menurut pria yang juga pengusaha sukses Bumi Blambangan ini, pilihan warga harus jatuh pada sosok yang peduli dan mau hadir ditengah masyarakat. Sosok perwakilan dari partai tersebut, wajib memiliki hati yang baik serta berasal dari keluarga yang baik pula.

“Kalau hadir hanya saat menjelang pemilihan saja, jangan dipilih. Karena masyarakat sudah harus mulai berfikir tentang masa depannya sendiri,” jelas pemilik tempat wisata Alam Indah Lestari (AIL) Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi ini.

Soal politik uang juga selalu diwanti-wanti oleh Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi. Selain memang kurang mendidik, dengan menerima uang yang besarannya hanya sekitar Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu, dari wakil partai, itu sama dengan menggadaikan hak masyarakat sendiri. Karena saat si pemberi uang berhasil terpilih dan duduk dikursi wakil rakyat, hampir dipastikan dia tidak akan memikirkan nasib masyarakat.

“Masyarakat sudah berpengalaman selama bertahun-tahun, saya yakin semua sudah paham. Maka pilihlah sosok yang selalu hadir dan peduli, seperti pada Pilgub Jatim, 27 Juni 2018 mendatang, ada pada pasangan Khofifah-Emil Dardak,” ungkapnya.

Kepada media, Michael mengaku sengaja menyampaikan materi pendidikan politik dengan apa adanya, hanya agar masyarakat bisa memahami. Karena menurutnya, sudah berulang kali masyarakat dijejali janji-janji yang kebanyakan palsu, sehingga kini mereka mulai memahami.

“Dan menurut kami kader Demokrat, saat ini sudah saatnya masyarakat mampu mendapatkan kesejahteraan yang mereka impikan. Dan karena itu pula, dalam penjaringan Caleg, Demokrat Banyuwangi, hanya akan merekomendasi sosok-sosok yang mau hadir dan peduli dengan masyarakat saja,” katanya, Senin (30/4/2018). (Abi)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *