BEI, KPEI, KSEI dan Kadin Ramaikan IPO FAIR 2016 Surabaya

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self Regulatory Organization (SRO) Pasar Modal, yaitu BEI, KPEI dan KSEI, bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, menggelar IPO Fair 2016 di Hotel Sheraton Surabaya, Jumat – Sabtu, 29-30/4/2016. Acara ini diikuti oleh anggota Kadin Indonesia dan perusahaan lain yang belum go public.

Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, dalam sambutan pembukaan mengatakan, penyelenggaraan IPO Fair 2016 bertujuan untuk memberikan kesadaran dan konsultasi teknis mengenai proses Go Public.

“Selain itu, melalui acara ini diharapkan meningkatkan jumlah perusahaan tercatat di BEI, khususnya kepada perusahaan anggota KADIN dan perusahaan lainnya, baik perusahaan swasta, BUMN, ataupun BUMD,” lanjutnya.

Acara ini dihadiri di antaranya Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida, serta Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf.

Sejumlah perusahaan dari berbagai sektor ikut terlibat dalam kegiatan ini, dan siap berbagi pengalaman suksesnya dalam Go Public.

Selain itu terdapat 15 penjamin emisi dan 3 konsultan hukum serta Pefindo sebagai perusahaan pemeringkat efek yang diundang sebagai narasumber konsultasi IPO.

Kepala Komunikasi Perusahaan PT BEI, Dwi Shara Soekarno, mengatakan, kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan cenderung mengalami peningkatan, seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas produksi yang dibutuhkan perusahaan.

Pinjaman dari perbankan memang masih menjadi pilihan utama sebagian besar perusahaan, namun tingkat suku bunga dasar yang fluktuatif membuat perusahaan membutuhkan opsi pendanaan lainnya.

Pasar modal sendiri sudah cukup lama dikenal sebagai wahana untuk memperoleh pendanaan bagi perusahaan. Sayangnya sampai saat ini perusahaan yang memanfaatkan pasar modaI sebagai sarana pendanaan masih tersentral di Jakarta dan sekitarnya.

Data Bursa Efek Indonesia per 21 April 2016 menunjukkan, dari total 524 perusaha mencatatkan sahamnya di pasar modal, 432 emiten berasal dari Jakarta, 27 emiten berbasis di Jawa Timur, dan 26 emiten berkantor pusat di Banten. Alhasil emiten asal Jakarta menguasai 88,76% kapitalisasi pasar di BEI, yang disusul 4,51% dan 4,65% untuk masing-masing kapitalisasi pasar emiten di Jawa Timur dan Banten.

Masih belum meratanya akses informasi tentang pasar modal di setiap daerah membuat BEI bersama KPEI, dan KSEI selaku SRO terus melakukan sosialisasi ke setiap daerah di seluruh Indonesia. Selain berupaya menambah jumlah investor domestik, juga meningkatkan minat perusahaan untuk tertarik mencatatkan sahamnya di BEI.

“Atas dasar hal tersebut, maka OJK, BEI, KPEI dan KSEI bekerja sama dengan Kadin menyelenggarakan acara IPO Fair 2016 ini,” ujar Dwi. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *