BEI Surabaya Laksanakan Test Tenaga Profesional Pasar Modal

  • Whatsapp
Kepala Pusat Informasi GIPB BEI Surabaya, Dewi Sriana Rihantyasni (berdiri), saat mengawasi para peserta test tenaga profesional pasar modal di Surabaya, Sabtu (3/6/2017).

SURABAYA, beritalima.com – Selaku Self Regulatory Organization (SRO), PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kembali menggelar Capital Market Professional Development Program (CMPDP).

CMPDP (test untuk tenaga profesional di pasar modal) tahun 2017 ini dilakukan serempak di 27 kota besar di Indonesia selama 2 hari, Sabtu dan Minggu (3-4/6/2017).

Secara nasional, test tertulis, pyscotes dan wawancara kali ini diikuti 4.800 peserta, lebih banyak dari peserta CMPDP tahun 2016 yang mencapai 4.200 peserta.

Di Surabaya, CMPDP 2017 diikuti 270 peserta dari Jawa Timur. Para peserta ini semuanya telah terseleksi.

Kepala Pusat Informasi Go Public Bursa Efek Indonesia (GIPB BEI) Surabaya, Dewi Sriana Rihantyasni, mengatakan, CMPDP diadakan dengan tujuan mempersiapkan talent-talent pasar modal yang akan menjawab tantangan di masa depan dan membantu menggerakkan industri pasar modal Indonesia.

Menurut Ana, sapaan Dewi Sriana Rihantyasni, proses seleksi, rekrutmen dan pengembangan CMPDP ini dilakukan secara terpusat oleh The Indonesia Capital Market Institute (TICMI). Mereka yang mengikuti test telah melalui proses seleksi administrasi.

Selain di Surabaya, CMPDP 2017 ini juga dilaksanakan serentak di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Solo, Banda Aceh, Medan, Padang, Pangkalpinang, Batam, Riau, Bengkulu, Lampung, Palembang, Jambi, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Denpasar, Balikpapan, Makassar, Ambon, Kendari, Manokwari, Jayapura dan Manado.

Bagi peserta yang lulus tes tertulis ini akan mengikuti serangkaian tes lainnya sampai terpilih 30 peserta terbaik untuk mengikuti 12 bulan program pengembangan dan 6 bulan on the job training. Nantinya setiap lulusan CMPDP akan ditempatkan untuk bekerja di SRO atau afiliasinya.

”Dengan semakin banyaknya ketersediaan tenaga profesional di SRO diharapkan dapat semakin menumbuhkembangkan industri pasar modal dalam beberapa tahun mendatang,” kata Ana saat ditemui beritalima.com di Kantor BEI Surabaya, Sabtu (3/6/2017).

Dikemukakan pula, pasar modal merupakan salah satu indikator perekonomian suatu negara. Salah satu alasan belum berkembangnya jumlah investor maupun perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia disebabkan karena ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi masih terbatas.

“Harapan kami dengan adanya CMPDP ini akan mendapat SDM yang memiliki kompetensi di Pasar Modal,” ucap Ana. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *