Bekali Santri Jadi Entrepreneur, Lulusan Ponpes Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com|
Dalam rangka memperingati hari Santri, DPW partai NasDem menyelenggarakan seminar bertajuk Santripreneur. Bertempat di kantor DPW partai politik NasDem Jatim, seminar Santripreneur tersebut dihadiri oleh para pakar praktisi, dinas-dinas terkait, dan perwakilan santri dari berbagai pondok pesantren di Jawa Timur.

Seperti yang dituturkan oleh anggota DPRD provinsi Jatim Dr Achmad Iwan Zunaih disela-sela memberikan materi seminar tersebut.

“Tujuan dan harapan besar kita terhadap para santri, yang pertama adalah kita kepingin memberikan wawasan kepada para santri ini. Sebenarnya santri itu secara potensi bisa apa saja. Istilahnya hidup pada dunia apapun bisa, artinya tidak hanya fokus kepada ilmu keagamaan, tetapi memiliki potensi yang lebih dari itu, karena secara pribadi rata-rata santri itu memiliki jiwa keuletan, semangatnya, kemandiriannya, sekaligus santri itu sabar. Yang paling utama lagi, segala sifat yang dimiliki adalah sifat positif didasari jiwa spiritualisme,” terang Anggota komisi B ini.

Menurut Iwan, karena didasari jiwa spiritualisme yang yang sangat besar, apabila potensi ini kita maksimalkan, tentunya membuat santri itu lebih berdaya lagi. Bangsa kita ini memang dari sisi kuantitas, umat Islam sangat banyak, pondok pesantren juga tersebar di mana-mana.

“Santri tidak sekedar pandai mengaji, tapi berdaya secara ekonomi, program ini sekaligus merupakan sinergitas antara DPW NasDem Jatim dan seluruh pesantren yang ada di Jatim. Kita ingin ikut mensukseskan program OPOP Jatim. Seminar ini hanya memberikan wawasan tehnik dasar kewirausahaan, strategi pengelolaan usaha dan pengembangannya,” sambung Iwan.

“Pesantren memiliki peran strategis, pendidikan, dakwah dan program pemberdayaan masyarakat, yang berorientasi pada kesejahteraaan pesantren dan masyarakat sekitarnya,” lanjutnya.

Iwan menambahkan, kuantitas umat Islam merupakan potensi bagi kebutuhan produk halal, hal tersebut bisa menjadi peluang strategis yang bisa dimanfaatkan oleh pondok pesantren untuk membuat industri produk halal.

“Kita berusaha menangkap sinyal pemerintah dan merealisasikannya dalam bentuk kegiatan-kegiatan pembinaan untuk memperkaya wawasan santri, baik secara knowledge maupun praktik aplikasinya. Ke depan kita berharap pemerintah hadir dan memberikan perhatian yang serius dalam program-program optimalisasi santri dan pesantren. Sehingga nantinya pasca seminar ini, santri-santri menjadi lebih produktif, mahir dibidangnya secara profesional dan berdaya secara ekonomi,” pungkasnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait