SURABAYA, beritalima.com – Program aplikasi pembelajaran luar kelas (PLK) SD Muhammadiyah 15 Surabaya terbukti memberikan nuansa tersendiri bagi siswa dan guru.
Program dengan tujuan mengajak siswa untuk belajar langsung secara konkret dan real sesuai kurikulum 13 ini dilakukan di Wisata Edukasi Legok Asri, Jalan Suko Legok, Sukodono, Surabaya, dan di Masjid Al Akbar Surabaya, Rabu (17/10/2018).
Adam Bama Widyadhana, siswa kelas 3, mengaku sangat senang ikut PLK. “Tidak sia-sia aku menyiapkan perlengkapan sejak Subuh,” ujarnya.
“Kegiatan PLK selalu aku nanti saat naik kelas baru. Selain mendapatkan ilmu yg bermanfaat, aku bisa bermain sambil belajar,” lanjut Adam.
“Aku diajari kerja sama dalam satu tim. Aku diajari selalu menjaga kekompakan serta sportifitas. Pokoknya aku senang sekolah di Limas,” ceritanya sambil turun dari bus. Limas adalah sebutan SD Muhammadiyah 15 Surabaya.
Sisi lain, tanggapan Wiwik Kartika Dewi, wali murid yang ikut kegiatan PLK, mengatakan, kegiatan belajar di luar kelas ini banyak memberikan manfaat bagi anak-anak.
“Kali ini sangat seru dan berkesan. Banyak ilmu yang didapat anak-anak,” kata wali murid ini, saat dijumpai di halaman sekolah.
Kegiatan PLK SD Muhammadiyah 15 Surabaya di Wisata Edukasi Legok Asri memiliki banyak varian pembelajaran seperti belajar langsung cara menanam padi, menanam hidroponik, memberi makan kambing, memberi makan kelinci, tangkap ikan, dan renang.
Kegiatan terakhir di Masjid Al Akbar Surabaya, disamping menjalankan ibadah sholat, ada kesempatan berkunjung ke perpustakan di Masjid Al Akbar.
Ana Ropikaningsih, guru kelas 3, menyampaikan, belajar di luar ruang kelas merupakan salah satu upaya kegiatan pembelajaran untuk terhindar dari kejenuhan, kebosanan, dan persepsi bahwa belajar yang hanya di dalam kelas saja.
Pembelajaran tak perlu melulu dilakukan di dalam kelas, tetapi bisa dilaksanakan di luar kelas, seperti di tempat-tempat terbuka, tempat yang bisa membuat siswa-siswi bisa saling berinteraksi dengan teman-temannya.
PLK kali ini diikuti 120 murid kelas 3 dan 12 guru pendamping. Kurikulum 13 yang dimaksud yaitu penerapan Ki1, ki2, ki3 dan ki4.
“Kami memilih tempat yang bisa membuat anak-anak senang belajar dan memperoleh pembelajaran langsung di lapangan,” pungkas Ana. (Ganefo)