BANYUWANGI, beritalima.com – Sulastrik penderita kanker rahim stadium 3 terpaksa terbaring lemas diatas tempat tidur karena tidak ada biaya lagi untuk kemoterapi lanjutan.
Wanita paruh baya yang diketahui warga lingkungan Kramat, Kelurahan Kertosari Kecamatan Banyuwangi itu hampir putus asa dengan keaadaan ekonomi semakin melemah.
Untung Nursalim salah satu anak Sulastrik mengatakan, dirinya sudah berupaya untuk mencari bantuan ke Dinas Sosial, Banyuwangi namun tidak ada solusi.
“saya sudah berupaya mencari bantuan ke Dinas Sosial namun tidak ada solusi, katanya terkendala dengan sebuah aturan, masa karena persoalan itu ibu saya dibiarkan seperti ini hingga akhir hayatnya, lalu dimana peran negara untuk melindungi rakyatnya” ujarnya sekilas matanya berkaca-kaca (8/10/2018)
Sementara Sahid, salah satu petugas Dinas Sosial menanggapi, pihaknya tidak bisa memproses Surat Pernyataan Miskin (SPM) sebagai upaya untuk membantu mendapatkan jaminan kesehatan karena pasien sudah mendapatkan kartu indonesia sehat (KIS) dari pemerintah pusat.
“kita tidak bisa memproses SPM karena yang bersangkutan sudah punya KIS sehingga secara otomatis tertolak oleh sistem,” tuturnya (8/10/2018)
Saat dikonfirmasi apakah tidak ada solusi lain selain SPM, pihaknya menjawab tidak ada.
“yaitu adanya cuma SPM, tidak ada yang lain,” ungkapnya.
Diceritakan sebelumnya Sulastrik sudah menjalani 6 kali kemoterapi dengan memakai KIS, namun untuk kemoterapi yang selanjutnya harus harus memakai biaya sendiri sehingga keluarganya tidak berdaya karena perekonomiannya semakin melemah.
(Bi/NG)