CIANJUR, beritalima.com | Sosok Mbah Karto dan Aki Dio begitu dikenal dalam cerita yang beredar di masyarakat Cikalong Kulon Kabupaten Cianjur. Konon berdasarkan tutur tinular, dikisahkan kedua jawara itu terlibat perkelahian selama 3 bulan, namun kanuragan mereka berimbang. Mbah Karto memiliki ajian Pancasona sedangkan lawannya Aki Dio menguasai ilmu Batara Karang. Adu ilmu tersebut, lanjut narasumber, terjadi pada saat pulau Jawa dan Sumatera masih bersatu belum dipisahkan Selat Sunda.
Adu kadigjayaanpun berakhir, pemilik ilmu Pancasona jatuh bersimbah darah. Agar tidak hidup lagi, tubuh dan kepalanya dikubur terpisah berjarak sekitar 300 meter. Menurut penuturan beberapa orang warga, tempat di mana kepala Mbah Karto dikuburkan, saat ini dikenal sebagai Pasir Hulu. Saat beritalima menyambangi tempat di tengah kebun karet itu, aura mistis terasa begitu kuat.
Cerita itupun terdengar janggal jika dipadukan dengan fakta ilmiah, di mana Kalimantan, Sumatera, Jawa dan beberapa pulau kecil masih bersatu dengan seluruh negara Asia ketika gletser berada di posisi paling tebal dan permukaan laut di level terendah pada periode Sundaland atau garis pantai zaman es The Last Glacial Maximum (LGM) sekitar 21.000 tahun silam.
Lalu siapa sosok Mbah Karto sebenarnya ? Siapa yang pertama menyebar cerita tentang Pasir Hulu ?! Tim terus menelusuri. (Pathuroni Alprian)