Bengkulu, beritalima.com | Pemerintah Provinsi Bengkulu optimis mampu berbenah dan mempersiapkan berbagai strategi guna menghadapi ‘new normal‘ atau tatanan baru disektor pariwista pasca Covid-19 nanti.
Wakil Gubernur Bengkulu, Dedy Ermansyah mengungkapkan, pemerintah Provinsi Bengkulu akan melakukan berbagai strategi untuk memutar kembali roda ekonomi disektor pariwisata.
“Pada intinya Provinsi Bengkulu siap untuk berbenah dan menghadapi arus wisata dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan,” sampai Wagub Dedy Ermansyah, saat mengikuti Reopening Ekonomi Indonesia – Berdamai Dengan Covid-19 Menyongsong Implementasi Protokol ” New Normal” di Daerah Pariwisata se-Indonesia, yang dilaksanakan secara Zoom Meeting & Live Youtube ITEL Academy, di ruang VIP Pola Provinsi Bengkulu, Kamis (14/5/2020).
Dedy mengungkapkan, untuk mengatasi dampak Covid-19 pada sektor pariwisata, pemerintah Provinsi Bengkulu akan melakukan langkah strategis dengan melakukan berbagai event wisata yang tetap mengedepankan protokol kesehatan serta membangun kepercayaan calon wisatawan.
“Menyiapkan fasilitas kesehatan di destinasi wisata maupun menjalankan protokol kesehatan guna pencegahan penyebaran Covid-19 ditempat wisata,” sebutnya.
Dengan merebaknya virus Corona yang merusak berbagai segi tatanan kehidupan masyarakat, Dedy berharap tidak selalu menjadi beban, namun bagaimana dapat menemukan suatu peluang untuk kembali bangkit dari keterpurukan.
“Bagaimana kita melihat Covid -19 ini menjadi peluang dan bukan menjadi beban,” pungkasnya.
Webinar pariwisata yang dimotori Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) Indonesia ini juga diikuti ratusan peserta dari berbagai instansi pemerintah dan swasta serta para pelaku usaha dibidang pariwisata.
Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Moeldoko yang turut dalam webinar tersebut mengatakan, sektor pariwisata merupakan sektor yang paling berat dalam menghadapi situasi Covid-19 ini.
“Pariwisata mengalami situasi yang paling jelek dan dampaknya (Covid-19) sangat terasa dari berbagai sisi kepariwistaan,” sampai Moeldoko.
Menyikapi hal itu pemerintah telah melakukan berbagai langkah guna menyelamatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf).
Namun disisi lain, sektor pariwista akan mengalami lonjakan besar pasca Covid-19 ini.
“Presiden memperkirakan tahun depan sektor pariwisata akan mengalami booming. Untuk itu, destinasi pariwisata dan industri pariwisata harus mempersiapkan diri dengan berbagai strategi,” ujarnya.
Dampak Covid-19 juga mengubah tren wisata dan perilaku masyarakat pasca selesainya Covid-19 nanti. Guna menyikapi hal itu, jelas Moeldoko, pemerintah melakukan beberapa strategi untuk menghadapinya.
Diantaranya, mengoptimalkan penanganan pandemi Covid-19 untuk memberikan sinyal positif dan membangun kepercayaan calon wisatawan.
Selanjutnya, meningkatkan standar kebersihan dan keamanan di destinasi pariwisata.
“Memberikan pendampingan dan pelatihan bagi pelaku usaha industri Parekraf. Mengoptimalkan promosi pariwisata yang berbasis digital,” sebut mantan Panglima TNI ini. (rl)