Benjamin Kristianto Prihatin, Kasus HIV Meningkat Setiap Tahun

  • Whatsapp
SURABAYA, Beritalima.com – Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) menunjukkan bahwa jumlah kasus HIV di Indonesia cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Sejumlah wilayah di Pulau Jawa masih mendominasi kasus HIV di Indonesia. DKI Jakarta menempati posisi pertama penyumbang kasus HIV terbesar, disusul dengan Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.
Total ada 11 provinsi yang menjadi penyumbang terbesar kasus HIV di Indonesia, dengan sumbangan sebesar 76 persen dari jumlah total kasus.
Menanggapi peristiwa tersebut, anggota DPRD provinsi Jatim dr Benjamin Kristianto menyampaikan rasa keprihatinan yang mendalam. Mengingat manusia yang terjangkit virus HIV ini harus melakukan pengobatan seumur hidupnya.
Disamping itu, sebagian besar pasien yang terjangkit virus HIV ini, selain wanita dan laki-laki dewasa, 35 persen diantaranya adalah kalangan milenial dan GenZi.
“Ya memang keadaan sekarang ini cukup menyedihkan, bagaimana generasi muda yang menjadi penerus bangsa, mereka disiapkan untuk membuat negara Indonesia sebagai generasi emas tetapi kita dapatkan data ternyata sebagian diantara mereka terjangkit virus HIV,” terang dr Benjamin.
Politisi partai Gerindra ini mengungkapkan, pemerintah baik pusat, provinsi maupun kabupaten kota, harus bersama-sama bersinergi untuk memberikan edukasi terkait bahayanya terjangkit virus HIV ini.
“Jadi kami minta agar dinas pendidikan dari awal itu mesti mengajarkan tentang edukasi ya, semacam bahasanya sex education. Dalam arti, daripada anak-anak itu mendapatkan informasi yang salah dari teman-temannya maupun dari internet, mereka bisa terjerumus dalam lingkaran yang sesat dan pergaulan bebas yang berpotensi tertular virus HIV,” papar anggota komisi E DPRD provinsi Jatim ini.
dr Benjamin menuturkan, perkembangan teknologi informasi sudah luar biasa. Banyaknya aplikasi Kebebasan sex bisa diunduh oleh setiap orang. Karena itu, pemilik Klinik Sheila Medika ini meminta pemerintah melalui dinas pendidikan, dinas kesehatan, kementerian agama dan Diskominfo untuk melakukan strategi perlindungan dengan membatasi aplikasi-aplikasi yang dianggap membahayakan generasi milenial dan GenZi ini.
“Tugas utama orang tua dan dinas pendidikan untuk memberikan edukasi anatomi tubuh manusia. Termasuk dokter-dokter spesialis kandungan untuk mengenalkan anatomi tubuh, terutama dampaknya jika melakukan hubungan seksual sebelum menikah. melakukan atau menerima sesuatu bisa berdampak kepada reproduksinya mereka, dan apabila mereka melakukan gonta-ganti pasangan itu kan salah satu penyebab HIV tinggi,” tukasnya.
Termasuk edukasi organ-organ tubuh manusia yang belum matang dan dipaksakan untuk hamil dan melahirkan anak. Peristiwa ini bisa memicu terjadinya infeksi virus HIV dan keturunan yang stunting.
Menjadi tugas semua, baik orang tua, para guru, masyarakat, tokoh-tokoh agama, untuk menguatkan mereka sebagai anak-anak yang nantinya disiapkan sebagai calon pemimpin bangsa Indonesia.
Sebagai generasi emas, semua pihak harus ikut bersama-sama dan bersinergi untuk menjaga dan melindungi keluarga dan menjauhkan dari perbuatan terlarang seperti narkoba maupun pergaulan bebas penyebab terjangkitnya virus HIV.(Yul)
beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait