Bentuk Koperasi Modern di Pesantren, Pemkot Mojokerto Beri Pembinaan dan Pendampingan Kepada 16 Pondok Pesantren di Kota Mojokerto

  • Whatsapp

MOJOKERTO,Beritalima.com- Bertempat di Aula Dinas Koperasi Usaha Kecil Menenggah Perindustrian dan Perdagangan ( DiskopUKMperindag ) kota Mojokerto. Pemkot Mojokerto memberi pembinaan dan pendampingan terhadap 16 pondok pesantren di kota Mojokerto. Senin (7/8/2023)

Kegiatan yang digelar selama 3 hari mulai tanggal 7-10 Agustus 2023 oleh DiskopUkmperindag kota Mojokerto tersebut bertujuan untuk membentuk Koperasi Modern di pondok pesantren di kota Mojokerto sesuai dengan program One Pesantren One Product (OPOP) dan selain itu, kegiatan itu dalam rangka pemeriksaan kepatuhan Koperasi terhadap peraturan perundang-undang kewenangan pemerintah kabupaten atau kota.

Dan juga sebagai upaya pemerintah kota Mojokerto yang berkomitmen untuk meningkatkan perekonomian di segala lini, termasuk menyasar di kalangan pondok pesantren.

KadiskopUkmperindag kota Mojokerto Any Wijaya menyampaikan, pertemuan ini adalah lanjutan, setelah melakukan pertemuan dengan seluruh pondok pesantren di kota Mojokerto, dan secara khusus kita bersama-sama belajar ke Koperasi Pondok Pesantren sunan Drajat di Lamongan.
Dan selama 2 hari ini seluruh peserta dari 16 Ponpes di kota Mojokerto akan mendapatkan ilmu tentang bagaimana pengelolaan sebuah usaha di Koperasi

“Kami hadirkan langsung Gus Anas sebagai Narasumber kegiatan ini, karena beliau telah sukses mengelola Kopontren sunan Drajat yang kita kunjungi, selain itu juga dari Akademisi dari Universtas Brawijaya dan juga pengarahan dari ketua Depkopimda” ungkap Any Wijaya

Lebih lanjut KadiskopUKMperindag menuturkan, sejak tahun 2021 hingga 2023 ini, satu-satunya upaya DiskopUkmperindag kota Mojokerto yang belum membuahkan hasil adalah bagaimana membina Kopontren yang ada di Pondok di wilayah kota Mojokerto, dan kami tidak berputus asa terus belajar untuk mendorong masing-masing pondok untuk memulai sebuah usaha khususnya sesuai program Gubernur One Pesantren One Product (OPOP)

“Terdapat tiga pilar, bahwa usaha di sebuah pesantren bisa dimulai dari pesantren, santrinya maupun alumni dan stakeholder di sekitar pesantren” tukas KadiskopUKMperindag kota Mojokerto

Sementara itu walikota Mojokerto, Hj. Ika Puspitasari, S.E dalam pembukaan program OPOP tersebut mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan untuk menyamakan presepsi bagi para Gus, Ning dan pengurus dan pengasuh Koperasi Pondok Pesantren ( Kopontren ) terkait bagaimana langkah-langkah yang kita lakukan melakukan sharing ilmu dan pengalaman setelah berkunjung di Kopontren sunan Drajat.

“Kami pilih Kopontren sunan Drajat sebagai lokus kita untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman, karena Kopontren sunan Drajat sukses mengembangkan 34 bisnisnya pesantren, dan hasilnya untuk membiayai pesantren, ini luar biasa” kata Ning Ita

Ning Ita juga berharap, untuk menyamakan presepsi agar bahwa pendirian pesantren untuk sektor pendidikan saja namun juga bisa bergerak di sektor ekonomi melalui usaha, selama itu tidak bertentangan dengan syariat islam.

“Mari kita buka pikiran kita seluas-luasnya bahwa didalam pesantren itu sangat di mungkinkan bisa di pergerakan di sektor-sektor lain” kata Ning Ita

Ning Ita juga menyampaikan, dirinya konsisten urusan ekonomi pesantren kita dampingi dan kita beri alokasi anggaran pelatihan, study tiru dan pendampingan

“Karena bagi kami penting, pondok pesantren juga menjadi locus bagi kita transfer ilmu, khususnya ilmu keagamaan sebagai penyeimbang kehidupan, tapi sektor ekonomi juga penting bekal di masa depan bagi para santri yang lulus dari pesantren yang berbaur dengan masyarakat” ujar Ning Ita

“Dan di kota Mojokerto ada satu pesantren yang sudah masuk di OPOP yang memiliki bisnis bikin snack, saya berharap semua ponpes di kota Mojokerto bisa mendaftarkan ke OPOP dan kami pemerintah kota Mojokerto akan dampingi” pungkas Ning Ita. (Adv/Kar)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait