Beraktualisasi Diri dan Tantangannya

  • Whatsapp

Oleh: H. Asmu’i Syarkowi
(Hakim Tinggi PTA Jayapura)

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita ketahui tentang kisah orang-orang sukses. Mereka mewakili berbagai bidang lapangan kehidupan, seperti pengusaha, dokter, seniman, ilmuwan, atau politisi. Di balik capaian mereka sekarang sering kita dapatkan cerita kehidupan sebelumnya yang paradoks. Setelah kita telusuri dari biografi hidupnya tidak sedikit yang ternyata mengalami latar belakang kehidupan yang lain dari kenyataannya sekarang. Mereka banyak yang berlatar belakang orang-orang susah, seperti lahir dalam keadaan yatim, dari keluarga orang miskin, ada yang sering bangkrut, ada yang dikejar-kejar hutang, dan gambaran kehidupan susah lainnya. Bahkan, di antara mereka tidak hanya, dalam katerbatasan materi tetapi juga fisik, seperti cacat fisik. Pertanyaannya mengapa mereka bisa sukses?

Memang banyak faktor seorang bisa sukses. Namun di antara sekian faktor, salah satunya secara sengaja atau tidak, karena mereka berhasil menemukan jati diri yang didapat dari keberhasilannya menggali potensi dasar mereka masing-masing dengan beraktualisasi diri. Tentang aktualisasi ini ternyata menjadi salah satu bahasan penting para psikolog dan menjadi bahan kajian para motivator kenamaan sampai sekarang.

Salah seorang ilmuwan yang pertama kali, melakukan pembahasan aktualisasi diri secara ilmiah ialah Abraham Harold Maslow (1 April 1908 – 8 Juni 1970). Psikolog legendaris asal Brooklyn New York AS, ini membuat teori piramida, yaitu, bahwa manusia mempunyai lima tingkat kebutuhan yang tersusun seperti piramida dari kebutuhan yang paling rendah sampai yang tertinggi, yaitu dimulai dari 1. kebutuhan makanan dan minuman, 2. keamanan, 3. memiliki atau hubungan, 4. rasa hormat atau harga diri, dan 5. aktualisasi diri (puncak).
Menurutnya, aktualisasi diri adalah suatu kemampuan seseorang untuk mengatur diri dan otonominya sendiri serta bebas dari tekanan luar. Atau dengan kalimat lain, aktualisasi diri adalah sebuah hasil dari kematangan individu, yang menyadari kemampuan dirinya dan mampu melaksanakannya.

Tujuan Aktualisasi Diri
Setiap manusia, dalam teori Maslow, memiliki potensi dan kelebihannya tersendiri. Selain dari potensi dasar secara genetik, ada juga potensi yang dapat dikembangakan seiring waktu. Singkatnya, aktualisasi diri bertujuan untuk menerima dan menyadari keadaan individu untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri. Untuk dapat melakukan itu, penerimaan diri harus menjadi kunci awal dan dasar. Tak ayal, penolakan, frustasi, dan penyimpangan akan timbul dalam tahap ini. Maka, apabila individu tidak dapat menyadari dan menerima kelemahan dirinya, aktualisasi diri tidak akan dapat tercapai.

Berangkat dari uraian Maslow tersebut, secara singkat banyak yang menyimpulkan bahwa maksud aktualisasi diri, pada pokoknya, dengan talenta yang dianugerahkan Tuhan, adalah bagaimana seseorang bisa menjadi dirinya seutuhnya, bukan di masa lalu atau masa yang akan datang, melainkan sekarang juga. Kalau demikian persoalannya, untuk dapat beraktualisasi diri, memang berpulang kepada dua hal, yaitu persoalan internal (diri sendiri) dan eksternal (lingkungan). Untuk faktor internal, bisa diupayakan dengan penyadaran diri, seperti mengikuti konseling atau pencerahan lainya. Sedang faktor eksternal tentu sangat kompleks karena menyangkut ruang dan waktu yang sering di luar kemampuan seseorang, seperti keluarga, lingkungan kerja, pergaulan. Bahkan, dalam spektrum yang luas ruang itu, bahkan dapat berupa situasi sosial politik suatu negara.

BIO DATA PENULIS
Nama : Drs.H. ASMU’I SYARKOWI, M.H.
Tempat & Tgl Lahir : Banyuwangi, 15 Oktober 1962
NIP : 19621015 199103 1 001
Pangkat, gol./ruang : Pembina Utama, IV/e
Pendidikan : S-1 Fak. Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga 1988
S-2 Ilmu Hukum Fak Hukum UMI Makassar 2001
Hobby : Pemerhati masalah-masalah hukum, pendidikan, dan seni;
Pengalaman Tugas : – Hakim Pengadilan Agama Atambua 1997-2001
-Wakil Ketua Pengadilan Agama Waingapu 2001-2004
– Ketua Pengadilan Agama Waingapu 2004-2007
– Hakim Pengadilan Agama Jember Klas I A 2008-2011
– Hakim Pengadilan Agama Banyuwangi Klas IA 2011-2016
– Hakim Pengadilan Agama Lumajang Klas IA 2016-2021
– Hakim Pengadilan Agama Semarang Kelas I-A 2021-2022.
Sekarang : Hakim Tinggi PTA Jayapura, 9 Desember 2022- sekarang

Alamat : Pandan, Kembiritan, Genteng, Banyuwangi
Alamat e-Mail : asmui.15@gmail.com

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait