Berbagai Isu Dihembuskan Kelompok Penolak Fakta Bahaya Corona, Ketua PUSPA Trenggalek Himbau Masyarakat Jangan Mudah Percaya

  • Whatsapp

TRENGGALEK, beritalima.com
Ketua Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini Mochamad, mengimbau dan mengajak masyarakat agar tidak termakan adanya isu-isu dari sejumlah kelompok anti fakta adanya pandemi Covid-19. Dikatakan Novita, yang juga istri dari Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin tersebut jika disinyalir ada golongan masyarakat tertentu yang memang sengaja ingin mementahkan serangan wabah virus Corona ini.
Dirinya menyebut, kelompok dimaksud secara sengaja dan ‘massif’ mengkampanyekan informasi tentang bantahan terhadap fakta-fakta Covid 19 bahkan hembusan isu itu sempat mengarah pada Covid 19 merupakan sebuah konsiprasi global.
Hal ini sebagaimana disampaikannya dalam acara Focus Group Discussion (FGD) di Gedung Smart Center Trenggalek dengan agenda membahas refocusing kegiatan Sepedakeren (Sekolah Perempuan Disabilitas, Anak dan Kelompok Rentan_red) , Senin (27/7/2020).
“Ada kelompok-kelompok yang dinilai secara sengaja menolak fakta Covid-19 ini. Dan itu, dilakukan cukup terstruktur dan massif melalui berbagai saluran sarana komunikasi sosial,” sebutnya.
Menurut wanita muda yang juga menjadi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Trenggalek tersebut, fenomena itu cukup berbahaya, karena sebagaimana diketahui bersama bahwa bahaya virus Corona belum hilang dan vaksin sebagai obat penyembuh pun juga belum diketemukan. Ketika isu menyesatkan itu sudah benar-benar dipercaya oleh khalayak, maka akan sangat berbahaya pengaruhnya pada aspek kehidupan terutama lingkungan sekitar.


“Mungkin bagi saudara-saudara yang tidak terdampak langsung adanya wabah, bisa saja termakan atau percaya isu itu. Namun, mereka yang keluarganya sudah terkena, bahkan sempat kehilangan anggota keluarga atau tetangganya karena Covid-19 maka akan benar-benar tahu betapa berbahayanya Covid,” imbuhnya.


Indikasi adanya sebagian masyarakat yang tidak percaya bahaya pandemi ini, sambung dia, tercermin dari beberapa penolakan pemakaian masker ataupun pembatasan sosial, padahal saat ini semua orang harus menjaga dan disiplinkan diri dalam menggunakan masker, alat apd sampai nanti vaksin virus Corona diketemukan. Jadi, ketika pemerintah dengan segala upaya dan daya meminimalisir potensi transmisi sebaran virus, diharapkan seluruh elemen juga mau mendukungnya. 
“Dengan FGD ini, diharapkan semua mau berperan serta. Semua elemen masyarakat tanpa terkecuali, bersama-sama memberikan edukasi kepada mereka sehingga sadar kemudian menjaga kesehatan pribadi ataupun orang disekitar,” pungkasnya. (her)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait