BONTANG – Terkait Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-102 di Bontang, Dandim 0908/BTG Letkol Arh Gunawan Wibisono mengatakan, sasaran fisiknya meliputi dua kecamatan. Di wilayah Bontang Utara yakni penurapan sungai Kelurahan Api-Api sudah mencapai 95 persen. Pekerjaan yang tersisa hanya tinggal pembuatan mata sapi dan finishing lainnya.
Sementara di Masjid Nurul Jariyah Loktuan, juga sudah mencapai 90 persen. Lantas pemasangan paving block di Gereja Kemah Injil Indonesia Haleluya (KIIH) Kelurahan Gunung Telihan sudah rampung 100 persen.
Dijelaskannya, program TMMD ini dimulai sejak 10 Juli hingga 8 Agustus mendatang. “Kami targetkan satu hari sebelum penutupan (besok, Red.) semuanya sudah selesai 100 persen,” ungkapnya ketika sedang mengecek penurapan sungai di Kelurahan Api-Api.
Gunawan menerangkan, anggaran TMMD dari pemerintah daerah senilai Rp 1,977 miliar bukan hanya berupa kegiatan fisik. Melainkan ada juga kegiatan non fisik berupa sosialisasi wawasan kebangsaan dan bela negara, sosialisasi kerukunan hidup beragama, sosialisasi bahaya laten komunis (balatkom) dan radikalisme, penyuluhan program Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan, penyuluhan pertanian dan peternakan, penyuluhan hukum dan Kamtibmas, serta bahaya bencana dan kebakaran hutan dan lahan.
“Tetapi memang non fisik kecil saja (anggarannya), lebih banyak untuk sasaran fisik. Sementara untuk kegiatan bakti sosial, (anggarannya) murni dari TNI,” terang dia.
Meski program TMMD ke-102 Tahun 2018 sasaran fisiknya berada di wilayah Kecamatan Bontang Utara dan Bontang Barat, namun bukan lantas Bontang Selatan tak ikut dibantu. Gunawan menyebut, Kodim 0908/BTG tak kehabisan akal untuk membantu masyarakat di kecamatan tersebut.
Dalam hal ini, penutupan TMMD akan dilaksanakan di kawasan mangrove Berbas Pantai, Bontang Selatan. Di upacara penutupan itu, Kodim 0908/BTG akan menggelar periksa kesehatan gratis, donor darah, bazar sembako murah, juga khitanan massal.
Dipilihnya Berbas Pantai untuk lokasi penutupan, beber Gunawan, karena terkait rencana kegiatan bakti sosial. Apalagi sebagian warga di wilayah tersebut baru saja mengalami musibah kebakaran yang meluluhlantakkan kediaman mereka.
Sehingga bakti sosial diarahkan untuk masyarakat yang mengalami musibah kebakaran tersebut. “Kami laksanakan khitanan massal ini. Dari alokasinya, anak-anak yang berminat itu sebagian besar dari Berbas Pantai, jadi agar lebih dekat pelaksanaannya,” jelas Gunawan.
Program TMMD ke-102 Tahun 2018 ini sendiri, disampaikan Dandim, menjadi agenda untuk membantu pemerintah daerah. Karena dengan program ini, biaya pembangunan bisa menjadi lebih minim dibandingkan menggunakan kontraktor.
Program ini juga diharapkan bisa mengatasi kesulitan rakyat, membantu pemerintah daerah dengan membangun infrastruktur yang diperlukan, dan dikaitkan potensi kerawanan.
“Kalau di Bontang ini lebih kepada rawan bencana banjir atau terkena dampak bencana banjir. Kalau di Loktuan itu dampak bencana longsor, sama seperti di gereja,” tuturnya. (mga)