SURABAYA, Beritakima.com-
Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) kembali mengukir prestasi melalui Team 7 Lontong Community Power. Tim ini sukses meraih gelar juara pertama dalam Business Impact Plan (BIP) Competition oleh PT Bank Central Asia (BCA) Tbk di Aston Sentul Lake Resort and Conference Center, Kabupaten Bogor pada Jumat (15/11/2024).
Gelaran ini merupakan salah satu keluaran program Beasiswa Bakti BCA 2024. Para awardee dari 20 kampus mitra BCA berlomba-lomba untuk mengembangkan ide bisnis berdasarkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di lingkungan sekitar mereka.
“Program BIP ini sangat menginspirasi dan menggerakkan kami selaku generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar kita. Khususnya pada sektor pengembangan UMKM di Indonesia,” ungkap Tjhai Tony Gunawan, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair sekaligus ketua Team 7.
Selain Tony, dalam tim multidisiplin ini terdapat pula Kanina Hitasukha dari Fakultas Psikologi, Nafiesa Zahra dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, serta Ganizha Nur Faiza E dan Zufar Abdul Aziz dari Fakultas Farmasi.
Berdayakan Kampung Lontong Surabaya
Dalam landasan inovasinya, Team 7 terinspirasi dari Kampung Lontong Surabaya. Sebuah UMKM yang berfokus pada olahan lontong sejak 1974, namun eksistensinya belum banyak terendus masyarakat Surabaya. Selain itu, produksi UMKM masih menghasilkan banyak limbah produksi.
Tim ini kemudian mengajukan tiga fase kegiatan untuk memberdayakan UMKM.
“Di antaranya Lontong Squad, Kampung Lontong Festival, dan Lontong Circular,” sebut Nafiesa.
Lontong Squad merupakan online public campaign melalui sosial media yang bertujuan meningkatkan exposure dan brand awareness UMKM dengan menggandeng Cak Lontong. Selanjutnya, hadir Kampung Lontong Festival, sebuah bazar makanan dan minuman yang juga menghadirkan workshop pembuatan lontong.
“Terakhir, dalam Lontong Circular, kami menyajikan workshop edukatif pengolahan limbah sisa produksi lontong menjadi produk yang lebih bernilai. Program ini juga menjunjung SDGs poin 3, 8, dan 12,” tutur Kanina melengkapi keterangan rekannya.
Perjuangan Berbuah Manis
Gagasan yang mengantarkan Team 7 menuju National Bootcamp Bakti Champion ini merupakan buah perjuangan panjang selama lima bulan.
“Kami sempat mengalami kendala seperti lokasi UMKM yang sulit diakses hingga perlunya perombakan gagasan yang sempat membuat kami down,” ungkap Ganizha menambahkan.
Meski begitu, tim ini berhasil mengatasi rintangan dan menuai banyak pujian dari dewan juri hingga kompetitor.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan pihak Kampung Lontong Surabaya, khususnya Pak Yunus, Pak Pele, dan Pak Joko. Besar harapan kami bahwa gagasan ide yang telah kami buat dapat terealisasikan dengan baik,” tutup Zufar.(Yul)
