MADIUN, beritalima.com- Program Corporate Social Responsibility (CSR) tidak harus berupa bantuan langsung atau tunai. Namun juga bisa berupa program pemberdayaan masyarakat.
Hal itu seperti yang dilukan PT Pertamina Fuel Terminal Madiun, Jawa Timur, yang menggelar sejumlah pelatihan untuk masyarakat. Kegiatan pelatihan melalui Program 3R Pemanfaatan Dekomposer Sampah di Kelurahan Madiun Lor, diresmikan Walikota Madiun, H. Maidi, Selasa 31 Agustus 2021.
‘’Lingkungan yang belum produktif, kita optimalkan. Terima kasih kepada Pertamina yang sudah turut membina masyarakat untuk pemberdayaan lingkungan ini,’’ kata H. Maidi.
Apalagi, pelatihan cukup komplit. Dimulai dari pemanfaatan sampah untuk menjadi kompos dan pupuk cair, pelatihan budidaya tanaman sayur dan buah, sampai ternak maggot atau larva lalat. Ternak maggot dipilih karena juga memanfaatkan sampah sayur dan lainnya. Artinya, program pelatihan sekaligus membantu pemerintah dalam urusan produktivitas sampah rumah tangga.
‘’Masyarakat dibekali cara membuat pupuk. Pupuknya sudah ada, tanamannya juga disiapkan. Jadi ada keterkaitan,’’ jelasnya.
Walikota berharap, masyarakat khususnya ibu rumah tangga, lansia, hingga para pensiunan memiliki agenda kegiatan atau tetap produktif. Hal itu penting bukan hanya urusan penghasilan tetapi juga kesehatan.
Maidi menambahkan masyarakat yang rajin beraktivitas akan lebih sehat daripada banyak berdiam diri.
‘’Jadi istilah Jawa-nya tidak nglamun. Kalau banyak termenung, tubuh tidak gerak, jadi mudah sakit. Dengan adanya kesibukan seperti ini mereka tetap sehat sambil bisa mendapatkan penghasilan,’’ ucapnya.
Pemerintah, lanjutnya, juga akan bergerak dengan memperbaiki akses jalan, saluran, dan lain sebagainya. Ia juga berharap, masyarakat yang memiliki lahan belum produktif untuk dimanfaatkan. Hal itu penting mengingat keterbatasan lahan di daerah perkotaan.
Hal senada juga diungkapkan Fuel Manager Pertamina Madiun, Yuri Ristanto. Yuri berharap masyarakat tetap produktif biarpun tengah dalam masa pandemi. Selain pelatihan, pihaknya juga memberikan bantuan bibit tanaman dan sembako.
Setidaknya terdapat 100 paket sembako untuk masyarakat. Yuri menyebut program pelatihan tidak hanya berhenti di sini. Namun, akan ada keberlanjutan ke depannya.
‘’Jadi tidak hanya kali ini, tetapi berkesinambungan ke depan. Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat bagi masyarakat,’’ tutur Yuri. (Sumber Diskominfo/editor: Dibyo).
H. Maidi (atas).