Papua, Beredar di media pemberitaan online dan media sosial mengenai kabar bahwa Intan Jaya dalam situasi darurat militer dan masyarakat sipil mengungsi.
Kabar ini ramai dibagikan dengan judul “Intan Jaya Darurat Militer, masyarakat sipil mengungsi gelombang ke II, Mahasiswa Exsodus Intan Jaya minta Jokowi – Ma’ruf Amin tarik Militer di Intan Jaya” sejak Jumat (29/01/21).
Dalam kabar tersebut menyebutkan bahwa TNI-Polri melakukan operasi terhadap masyarakat sipil dimana situasi kontak senjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dengan TNI-Polri berlangsung di kampung Eknemba, Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya pada Kamis 28 Januari 2021.
Bahkan kabar ini memuat kesaksian dari salah satu korban pengungsian yang menyebutkan aparat keamanan Indonesia melakukan pemukulan dan memberikan hukuman kepada masyarakat sipil setempat di kampung Eknemba Intan Jaya, hal itu terjadi saat situasi kontak senjata antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dengan TNI.
Manifest penerbangan dari bandara Sugapa dalam seminggu terakhir dari tanggal 24 s.d. 30 Januari 2021. Dalam menelusuri fakta di lapangan mengenai kebenaran dari kabar tersebut, dan ditemukan fakta bahwa masyarakat di Sugapa Intan Jaya menjalankan aktifitasnya seperti biasa dengan melaksanakan kegiatan sehari-hari seperti berkebun dan aktivitas lainnya di mulai pada pukul 09.00 WIT.
Aktifitas perekonomian masyarakat berjalan normal, dimana di Kampung Dugusiga dan Kampung Soali terlihat aktivitas mama-mama berjualan di pasar berjalan normal seperti biasa. Tidak ada pergerakan masyarakat yang mengungsi keluar dari Sugapa dan sekitarnya. Baik dengan tujuan Nabire maupun Enarotali dan sekitarnya.
Situasi Bandara Sugapa berjalan Normal dengan intensitas penerbangan berjalan seperti biasa dan tidak ada lonjakan penumpang dalam kurun satu minggu terakhir.
Kabar yang menyebutkan bahwa Intan Jaya darurat militer dan masyarakat mengungsi gelombang ke II adalah HOAX ATAU TIDAK BENAR Faktanya dari hasil pemantauan di lapangan masyarakat menjalankan aktifitasnya seperti biasa dan tidak ada pergerakan masyarakat yang mengungsi keluar dari Sugapa dan sekitarnya. (***)