BANYUWANGI, Beritalima.com – Setelah beredarnya rekaman suara kepala desa Sumberagung yang menyebutkan nama nama diduga sebagai provokator penolakan air bersih di roworejo.
Dengan beredarnya rekaman tersebut, kepala desa Sumberagung, Vivin Agustin, meminta maaf pada masyarakat utamanya pada nama nama yang telah disebut.
Menurut Kepala Desa Sumberagung, saat dikonfirmasi menuturkan bahwa dirinya sebagai kepala desa maupun pribadi meminta maaf pada masyarakat.
“saya selaku kepala desa maupun pribadi meminta maaf pada masyarakat sumberagung, utamanya kepada nama nama yang saya sebut seperti ari, fitri, rusdi dan juga pak kyai Samsul, anehnya kenapa suara itu kok baru beredar sekarang, tidak pada saat saya ngobrol sama warga saya.” ungkapnya
Masih menurut, vivin, bahwa obrolan tersebut tidak untuk dipublikasikan atau konsumsi umum.
“sejujurnya, obrolan itu pada saat dengan warga dan saya kepancing omongan namun obrolan tersebut tidak untuk dikonsumsi oleh pihak umum, dan saya pun tidak tahu siapa yang merekam itu, karena pada saat itu saya ngobrol sama ketua RW 03 Pak Rangga, dan pak rw menyampaikan hasil berkaitan dengan pembagian beras, saya juga menganggap orang yang menyebar rekaman suara tersebut adalah orang yang tidak bertanggung jawab karena ketika dihubungi nomer ponselnya juga tidak aktif. imbuhnya.
Sebelumnya, Rekaman mirip suara Kades Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Vivin Agustin, beredar melalui media sosial WA. Dalam rekaman, diungkap 2 orang terduga provokator pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) program air bersih Rowo Rejo-Pulau Merah.
“Jadi gini lho pak, sebetulnya wong wong ki lak gak enek Ari meneng pak. Masio nolak o meneng. Karena Ari itu kan ngompori. Lha ngompornya nang Fitri, Fitri wes kadung isin. Nggeh nopo mboten?,” begitu suara dalam rekaman. (bi)