TRENGGALEK, beritalima.com
Dampak kerusuhan yang terjadi di Kota Wamena Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua beberapa waktu lalu juga dirasakan warga Trenggalek yang telah bermukim disana. Ribuan orang dikabarkan berangsur-angsur telah mengungsi keluar dari Wamena secara massif. Dari situlah, Pemerintah Daerah (Pemda) Trenggalek pun turun tangan memfasilitasi kepulangan warganya agar bisa kembali ke tanah kelahiran mereka.
Dinamika sosial tersebut tentu sangat membutuhkan kepedulian dari seluruh jajaran maupun stakeholder terkait utamanya yang berada di Trenggalek. Hal itupun secara cepat direspon pula oleh Kapolres Trenggalek, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak yang dengan segera memberikan sumbangsih nyata terhadap para pengungsi asal Wamena. Menurutnya, ini sebagai wujud empati kepada sesama anak bangsa yang telah menjadi korban dari kejadian rusuh di Papua.
“Ini murni merupakan bentuk empati dan kepedulian kami terhadap saudara-saudara yang telah menjadi korban di Papua,” jelasnya usai acara cangkrukan dan diskusi bersama warga Trenggalek yang dari Papua di salah satu rumah makan daerah Kecamatan Tugu, Sabtu, (12/10/2019)
Mantan Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya itu mengatakan bahwa saat ini sudah datang melalui empat gelombang kepulangan jumlah totalnya 24 orang. Kesemuanya terbagi dalam 8 Kepala Keluarga (KK), terdiri dari 18 orang dewasa dan 6 balita.
“Sesuai informasi, ini akan datang lagi gelombang ke lima dengan jumlah sekitar tujuh orang. Secara periodik akan terus berlanjut, namun semua tetap dalam pengawasan dari pemerintah daerah,” imbuhnya.
Ditambahkannya, jika Polri dan TNI bersama pihak terkait mengadakan kegiatan ini sebenarnya ingin berdiskusi melalui perbincangan dalam suasana santai guna mencari solusi terbaik bagi warga korban kerusuhan Wamena itu selain memang untuk memberi ‘trauma healing’ (motivasi pengurangan efek trauma) agar tekanan psikologis mereka segera hilang.
“Mewakili Polres Trenggalek, ijinkan kami berempati terhadap saudara semuanya. Dengan diskusi ini kami berharap semua tetap bersemangat. Jajaran Muspika sudah selayaknya turut membantu sepenuh hati terhadap para korban yang juga merupakan bagian dari keluarga Trenggalek,” harap Kapolres.
Mulai tanggal 9 Oktober 2019, warga Trenggalek dari Wamena mulai datang. Semuanya mayoritas dalam kondisi sehat tidak kurang suatu apa, tim kesehatan sudah melakukan pemeriksaan menyeluruh sesuai standar prosedur. Kapolres juga akan berkoordinasi dengan para pihak pengampu kebijakan untuk ikut membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar kepada warga baik sandang, pangan, papan maupun kesehatan. Kemudian bagi yang masih dalam usia sekolah akan difasilitasi oleh pemerintah agar bisa melanjutkan jenjang pendidikannya di sini.
“Trauma healing serta pemenuhan kebutuhan dasar kita prioritaskan. Sebab beberapa diantara mereka, untuk rumah maupun tempat usaha bahkan harta benda yang di Wanena telah habis terbakar,” tandas AKBP Calvijn. (her)