SURABAYA, beritalima.com | Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengajak kepada seluruh warga Kota Pahlawan agar dapat menjaga keamanan dan kondusifitas kota. Ini dapat dilakukan warga dengan cara turut serta menjaga fasilitas umum atau properti yang ada di lingkungan masing-masing.
“Saya berharap kita semua sebagai warga Surabaya dapat untuk mengamankan properti yang kita miliki. Baik properti yang disediakan atau dibangun Pemkot Surabaya, maupun properti pribadi milik bapak ibu sekalian yang ada di sekitar,” kata dia di rumah dinasnya, Jalan Sedap Malam, Surabaya, Senin (26/10/2020)
Berkaca pada peristiwa unjuk rasa yang terjadi tanggal 8 Oktober 2020 lalu, telah terjadi kerusakan beberapa aset yang dibangun Pemkot Surabaya dari uang pajak warga. Menurut dia, terkadang sebagian masyarakat menganggap bahwa properti atau fasilitas umum yang ada itu bukan miliknya, padahal itu juga berasal dari pajak yang dibayar warga Surabaya. “Karena itu mari kita jaga semuanya, jaga Surabaya dari kerusakan, jaga keamanan kota dan keselamatan kita bersama,” pesan dia.
Berkaca pada peristiwa itu pula, banyak anak-anak yang terlibat di dalamnya. Makanya, ia berharap ke depan tidak ada lagi anak-anak yang terlibat dalam aksi serupa. Karena, anak-anak adalah masa depan bangsa. Jangan sampai anak-anak ini disakiti oleh orang-orang tak bertanggung jawab karena dipengaruhi media sosial.
“Saya berharap bapak ibu sekalian merangkul anak-anak kita, putra putri kita sebagai bentuk perlindungan terhadap mereka yang kita sudah besarkan mulai mereka tidak bisa apa-apa,” tutur dia.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini pun kembali meminta kepada para orang tua agar dapat menjaga masing-masing anaknya. Karena, mereka adalah mimpi dan masa depan Surabaya. Bagi dia, anak-anak Surabaya adalah anak Wali Kota Risma. Oleh sebab itu, ia juga menitipkan kepada para orang tua agar dapat melindungi anak-anaknya dari pengaruh negatif.
“Mari kita selamatkan anak-anak kita. Supaya mereka bisa mewujudkan mimpi mereka, mimpi-mimpi panjenengan (anda) dan kemudian membawa, menaikan, derajat panjenengan (anda) kelak,” katanya.
Presiden UCLG Aspac itu juga menyatakan, bahwa Kota Surabaya ini dibangun oleh para pejuang. Saat peristiwa 10 November 1945 silam, mereka berjuang dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Saat itu pula para pejuang mempertahankan kemerdekaan tanpa memandang suku, agama, tua atau muda.
“Karena itu ayo mari kita bergandengan tangan selamatkan kota ini. Jangan sampai kita mundur lagi. Kita harus invest kembali kalau terjadi kerusakan. Sayang sekali uang yang sudah kita kumpulkan untuk mengganti sesuatu yang rusak. Kita bisa investasi untuk yang produktif demi masa depan kota ini. Kita harus yakin bahwa kita pasti bisa asalkan kita mau. Mari kita selamatkan kota ini,” ujarnya.
Kepada para demonstran yang menggelar aksi di Surabaya, Wali Kota Risma juga berpesan agar turut serta menjaga keamanan dan kondusifitas kota. Silahkan menyampaikan aspirasi di Kota Surabaya namun jangan sampai merusak fasilitas umum apalagi merugikan warga lainnya.
“Mudah-mudahan para pendemo juga mendengarkan bahwa apa yang ada di Surabaya, dibangun dengan susah payah dan dibayar mulai dari si miskin dan si kaya. Tolong jaga kota kami, jangan rusak kota kami,” pungkasnya. (*)