Berkah Ramadhan di tengah Pandemi Covid 19

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com |
Ketua fraksi Nasdem DPRD Provinsi Jatim, yang juga mantan wakil bupati Pasuruan 2 periode, sekaligus da’i kondang yang akrab dipanggil buya Muzammil Safi’i, memberikan tausiyah untuk mengajak masyarakat memahami ibadah puasa Ramadhan di tengah suasana Pandemi Covid 19.

Puasa saat ini berbeda dengan puasa yang sebelumnya. Kalau puasa puasa yang lalu kita masih bisa melakukan aktivitas yang wajar dan sesuai dengan alur kehidupan kita, tetapi saat ini kita menjadi sangat terbatas sekali. Sesuai dengan keputusan Majelis Ulama Indonesia bahwa sebaiknya kita melakukan atau tidak melakukan aktivitas peribadatan itu tidak dilakukan secara bersama-sama di dalam satu komunitas, misalnya dilakukan di masjid. Kemudian di mushola. Ini juga berdampak bagi aktivitas kita semua.

Kita tahu bahwa orientasi puasa sesuai dengan ayat suci Al-Qu’ran Al Karim ya ayyuhalladzina amanu kutiba alaikumus siam qoblikum la’allakum tattaqun. Orientasi dari Taqwa itu sendiri merupakan orientasi dari Puasa. Bagaimana menciptakan manusia itu menjadi orang yang bertaqwa. Taqwa itu sendiri tidak akan mungkin bisa diraih tanpa ada proses. Proses itu dalam arti proses peribadatan. Karena iman ini kadangkala bertambah, kadangkala berkurang.

Untuk meningkatkan ketakwaan itu harus diikuti dengan proses peribadatan. Ada beberapa keutamaan yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam bulan puasa ini, diantaranya adalah ada ibadah ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Di samping menjalankan ibadah puasa diantaranya salah salah satunya adalah membaca Alquran qiroatul Quran. Rasullulah SAW itu selalu melakukan tadarus ketika dalam bulan suci Romadhon. Yang melakukan yang menyemak itu adalah malaikat jibril, karena puasa itu disebut sebagai Syahrul Quran dimana bulan Ramadhan saat dimana Alquran diturunkan sehingga ibadah yang diutamakan adalah qiroatul Quran.

Yang kedua adalah shalat malam. Shalat malam ini diwujudkan dalam bentuk taraweh. Disebutkan Man qama Romadhona imanan wahtisaban ghufiro lahu Maa taqoddama Min dzanbih. Barang siapa yang mendirikan shalat dalam shalat malam karena berdasarkan iman dan hanya berharap pahala dari Allah Subhanahu Wa ta’ala maka Niscaya akan diampuni segala dosa-dosanya yang telah dilakukan.

Yang ketiga adalah shodaqoh. shodaqoh ini yang ketika masuk dalam bulan suci Ramadan, Rasulullah itu adalah orang yang paling dermawan, apalagi dalam meningkatkan kedermawanannya sampai bertemu dengan malaikat Jibril dan 3 aspek ini atau tiga ibadah ini yang sangat dianjurkan saat ini. Yang paling utama adalah bagaimana kita mau bersodaqoh karena definisi Taqwa itu sendiri di dalam ayat suci Alquran disebutkan wa syari’u ila maghfirotim min robbikum wa jannati ardhuha assamati wal ardi u’iddat Lil muttaqin. Taqwa itu didefinisikan bahwa kita di harapkan raihlah surga dan ampunan. Dan surga dari Allah Subhanahu Wa ta’ala yang luasnya Seluas Langit Dan Bumi itu diperuntukkan bagi orang-orang yang Mutakin.

Siapa orang Muttaqin itu, yang pertama yaitu orang-orang yang menafkahkan harta bendanya ketika dia dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit inilah yang sekarang ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karenanya puasa ini seharusnya akan menumbuhkan satu rasa solidaritas yang tinggi ketika bangsa kita mengalami paceklik, mengalami Covid 19 ini sehingga bagi kita yang memiliki harta sekecil apapun kita sisihkan sedikit untuk kita bantu kan kepada orang lain. Apalagi orang-orang yang menjadi pejabat. Pejabat seperti anggota DPR, kemudian PNS yang punya penghasilan tetap, yang tidak terdampak ketika ada Covid 19 ini, maka sangat tepat sekali apabila mengeluarkan sedikit harta bendanya untuk dibantu kan kepada orang-orang yang membutuhkan, terutama masyarakat miskin.

Yang kedua adalah ketika kita sudah sampai pada satu nisab zakat, maka hendaknya segera dikeluarkan. Sekarang ini masyarakat sangat membutuhkan sekali, ketika kita mengeluarkan shodaqoh. Zakat ini sangat tepat sekali saat ini, karena banyak orang-orang yang terdampak. Misalnya ada PSBB seperti di Surabaya Gresik dan Sidoarjo. Banyak orang-orang yang tidak bisa bekerja,
orang-orang tidak mendapatkan keuntungan atau penghasilan, maka ketika kita menyucikan harta kita untuk kita berikan kepada mereka, ini sangat sangat bersyukur. Dan ini apabila diberikan dalam bulan suci Romadhon, itu akan mendapatkan satu keuntungan dan satu kemuliaan dari Allah Subhanahu Wa ta’ala.

Saat ditanya oleh para sahabat Rasul, shodaqoh apa yang paling mulia Ya Rasulullah SAW, shodaqah pada bulan suci Romadhon ketika kita memberikan, kita mempunyai salah satu dari pada unsur dari Taqwa itu sendiri. Di samping ini membahagiakan orang lain kita sendiri juga mendapatkan kebahagiaan dari Allah Subhanahu Wa ta’ala. Allah berfirman dalam Hadits Qudsi bahwa Asshoumu li wa ana ajzi bihi puasa itu untukku Dan aku lah nanti yang akan memberikan. ketika kita dalam bulan suci Ramadhan ini memberikan bantuan kepada orang lain maka balasannya bukan hanya diperlihatkan, tapi Allah yang nanti akan membalas.

Yang luar biasa apa balasannya Ar Royyan yaitu surga. Nama arroyyan itulah yang dijanjikan Allah Subhanahu Wa Ta’Ala kepada orang-orang yang berpuasa dan memberikan shodaqoh kepada orang yang saat ini terkena dampak Covid 19 itu. Nah makanya orientasi Taqwa ini kembali lagi pada proses Taqwa, maka diantara salah satunya itu banyak bersodakoh. Ciri-ciri orang-orang bertaqwa adalah dia menginfakkan hartanya ketika dia dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit. Yang kedua ciri taqwa adalah mampu menahan amarah. Yang ketiga suka memberi maaf kepada sesama ummat manusia itu maaf kepada sesama. Inilah yang harus kita lakukan puasa di masa-masa Pandemi Covid 19. Kini ibadah yang paling
diharapkan dan paling mendapatkan keutamaan adalah bershodaqoh kepada orang-orang yang terkena dampak Covid 19. (yul)

beritalima.com

Pos terkait