SURABAYA, Beritalima.com |
Tiga Mahasiswa Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional. Mereka berhasil meraih Juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) GEMPITA 2020 yang diselenggarakan oleh Universitas Trunojoyo pada bulan November lalu. Ketiga mahasiswa tersebut adalah Muhammad Ariq Syahputra, Alaik Wahyu Rozaki dan Clarissa Fortunella Novitasari.
LKTI Nasional Gempita mengusung tema “Peran dan Kreasi Agent of Change dalam Wujudkan Pengembangan Industri Halal Lokal di Era New Normal Menuju Indonesia Emas”. Adapun tahapan dalam lomba tersebut adalah pengumpulan paper, pengumpulan video presentasi kemudian tanya jawab antara finalis dengan juri melalui Google Meet.
Muhammad Ariq Syahputra menuturkan bahwa motivasi terbesar mereka berprestasi adalah ingin membanggakan FEB UNAIR dan AcSES yang sudah berjasa memberikan ilmu pada mereka. Ariq bercerita pada awalnya ada perasaan deg-degan karena sub tema yang diambil oleh tim adalah mengenai pariwisata halal.
“Tema yang tim kami ambil itu pariwisata. Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, kami ragu ide tersebut bisa diterima oleh juri. Tapi Alhamdulillah lolos. Sempat kaget juga sebenarnya,” jelasnya.
Ariq bercerita bahwa LKTI yang mereka tulis adalah mengenai agrowisata buah Tin untuk mensejahterakan warga lokal. Menurutnya ide tersebut cukup ekstrim karena mengusung tema pariwisata di masa pandemic yang cukup menyeramkan.
“Namun terinspirasi dari solefest yang diadakan dr.Tirta, akhirnya kami menjadi yakin untuk menggunakan ide agrowisata buah tin dengan tetap menjaga protokol Kesehatan tentunya,” imbuhnya.
Mereka ingin pemerintah dan stakeholder ke depannya lebih memperhatikan potensi yang ada di dalam negeri agar masyarakat lokal mudah mendapatkan lapangan pekerjaan. Mereka ingin memberikan manfaat bagi masyarakat lokal dan juga para orang-orang yang ingin berwisata.
Setelah diumumkan lolos ke babak selanjutnya, akhirnya mereka bertiga merancang video presentasi agar terlihat unik. Saat sesi tanya jawab dengan juri, mereka juga agak tersendat dan kebingungan.
“Namun prinsip dari tim kami adalah kita sudah berusaha sebisa kita, semaksimal kita. Kesalahan itu hal lumrah, cukup dijadikan koreksi kedepannya,” tutupnya. (Yul)