LAMONGAN, beritalima.com- Figur Calon Wakil Bupati Lamongan nomor urut 1 ini bernama panggilan akrab Astried. Beliau adalah Dra. Hj. Astiti Suwarni, Ketua Dharma Wanita Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur ini semakin dicintai oleh rakyat dan digadang-gadang benar-benar terpilih pada pemilihan 9 desember 2020 nanti, sebagai wakil bupati Lamongan yang berpasangan dengan Suhandoyo sebagai Calon Bupati dinilai sebagai pasangan calon (paslon) yang menjadi harapan semua lapisan masyarakat Lamongan.
Srikandi yang biasa disapa Astried Wahid memiliki latar belakang seorang pengusaha. Dia owner dari UD. Surabaya Fish Indonesia, perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan dan perdagangan besar hasil perikanan air laut dan tawar yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur.
Ekspektasi (harapan) masyarakat Lamongan menginginkan perubahan sangat besar. Rakyat sangat menginginkan lahir seorang pemimpin yang dipilih oleh rakyat untuk rakyat dari jalur selain partai politik. Terbukti pasangan Suhandoyo-Astiti merupakan satu-satunya pasangan yang maju dari jalur independen karena mendapat dukungan 85 ribu lebih masyarakat Lamongan.
Astried Wahid sebelumnya diketahui juga moncer berorganisasi. Track record keorganisasiannya dimulai saat suaminya menjabat sebagai PJ Bupati Lamongan pada tahun 2015-2016, Astried turut berperan aktif sebagai Pelaksana Tugas Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan. Dua tahun setelahnya di 2018, Astried juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang seiring sang suami ditugaskan sebagai PJS Wali Kota Malang.
Di organisasi kedinasan mengikuti profesi suaminya, perempuan yang aktif di berbagai organisasi sosial itu juga menjabat sebagai Ketua Dharma Wanita Persatuan. Pada tahun 2010 hingga 2018, ia menjabat sebagai ketua Dharma Wanita Persatuan Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur. Ia pun juga pernah menjadi Wakil Ketua Dharma Wanita Persatuan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur periode 2018-2019.
Sejalan dengan hobinya, Astried Wahid turut serta di kepengurusan Himpunan Ratna Busana Jawa Timur sejak 2012 hingga sekarang. Adapun dua organisasi lain dimana Astried aktif berperan sejak Januari 2020 hingga sekarang adalah Ketua Dharma Wanita Persatuan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan Wakil Ketua 1 Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jawa Timur.
Berikut hasil petikan wawancara eksklusif dengan Astrid Wahid calon wakil bupati Lamongan;
BL: “Apa cita-cita dan harapan yang akan dibawa ketika terpilih menjadi orang nomor 2 di Lamongan?
Astried: “Saya akan mengabdikan jiwa dan raga sepenuhnya untuk memajukan masyarakat kabupaten Lamongan. Sesuai dukungan masyarakat Lamongan yang luar biasa, saat nantinya diberi amanah oleh rakyat menjadi pasangan Pak Handoyo menjadi Wakil Bupati Lamongan, saya akan mengabdikan jiwa dan raga sepenuh hati melayani dan memajukan masyarakat Lamongan.
BL: “Selanjutnya apa program skala prioritas Astiti Suwarni untuk bisa mewujudkan kesejahteraaan rakyat Lamongan sesuai dengan visi dan misi yang sudah disampaikan, jika diberi amanah oleh rakyat terpilih menjadi Wakil Bupati Lamongan mendampingi Suhandoyo?
Astried: “Pertama yang menjadi skala prioritas adalah bagaimana seorang pemimpin atau bupati harus benar-benar bisa mencukupi kebutuhan dasar rumah tangga untuk rakyatnya, yaitu tercukupinya sandang, pangan dan juga papan. Tiga kebutuhan dasar tersebut harus kita wujudkan terlebih dahulu.
BL: “Bagaimana langkah kongkrit Astried Wahid nantinya dalam mengelola anggaran pemerintah daerah Kabupaten Lamongan?
Astried: “Anggaran itu harus disesuaikan dengan kebutuhan rakyat, bukan atas keinginan elit tertentu. Sudah sering saya sampaikan, APBD Lamongan sekitar Rp 3 Triliun lebih itu nantinya akan kita fokuskan dibidang pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan, dan juga UMKM. Anggaran bidang pertanian akan kita naikkan menjadi Rp 200 miliar, karang taruna ditiap-tiap desa akan kita beri modal Rp 150 juta per desa per pertahun untuk dipergunakan pelatihan ketrampilan bagi generasi milenial, dan GTT/PTT akan ber SK Bupati, dengan honor setara dengan UMK Kabupaten Lamongan.
Di bidang pembangunan saya berkomitmen dengan melibatkan pihak Investor, Perguruan Tinggi dan masyarakat. Bidang kesehatan kami akan meningkatkan pelayanan kesehatan dengan membebaskan biaya persalinan ibu hamil yg tidak mampu, membebaskan biaya rapid test dan swab Covid-19. Menyediakan rawat inap tambahan di tingkat puskesmas..
BL: “Menyikapi banyaknya kepala daerah yang terjerat kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bagaimana upaya strategi pencegahan korupsi seperti apa yang akan dilakukan pasangan Suhandoyo-Astiti?
Astried: ” 0Upaya untuk pencegahan korupsi yaitu melakukan intervensi dengan memperbaiki sistem secara digital untuk menutup celah korupsi, memperbaiki perilaku pegawai, memberikan arahan dalam upaya pencegahan, serta mengubah budaya dari antri korupsi menjadi anti korupsi.
Ketika budaya jujur sudah terbangun, maka satu sama lain akan saling menjaga dan mengingatkan. Mencegah korupsi adalah suatu pekerjaan yang harus dilakukan. Pekerjaan memberantas korupsi harus dilakukan secara bersama-sama dan membutuhkan komitmen nyata. Kecenderungan seseorang melakukan korupsi disebabkan tiga faktor yaitu, pressure atau dorongan, opportunity atau peluang, dan rationalization atau pembenaran.
Sebagai kepala daerah mestinya kita membuka mata lebar-lebar bahwa uang yang akan dikelola ketika menjabat adalah uangnya rakyat, bukan uang pribadinya. Faktor paling dominan terjadinya korupsi adalah untuk membiayai atau mengembalikan ongkos politik bagi kepala daerah yang bersangkutan.
Kebutuhan biaya politik yang besar biasanya digunakan saat proses pemilihan kepala daerah, perebutan jabatan penting di internal partai politik. Untuk merawat kekuasaannya atau mencegah adanya gangguan selama bersangkutan menjabat sebagai kepala daerah maupun pimpinan partai politik. (Iful),