beritalima.com | Kita juga wajib meyakini bahwa bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. Habis gelap terbitlah terang sebagaimana karya agung persembahan dari Ibu Kita RA. Kartini. Sehingga tidak ada orang yang selalu dalam keadaan sulit, karena Allah pasti akan memudahkannya, jika kita mau berusaha dan berdo’a.
Sayangnya, masih banyak orang yang telah diberikan kemudahan dari segala kesulitan yang dialaminya lalu lupa kepadaNYA. Begitulah sifat manusia, sering lupa diri ketika sudah menjadi kaya, dan duduk di kursi _empuk_ (baca menjadi pejabat). Mereka tidak sadar atas jasa orang lain, dan peran serta yang Diatas.
Banyak juga calon Kepala Daerah yang sudah terpilih, lupa dengan janji-janjinya, lupa dengan relawannya, dan melupakan tanggung jawabnya. Seperti pepatah habis manis sepah dibuang. Mungkin saja mereka sudah terpedaya oleh pangkat, jabatan, dan gemerlapnya dunia.
Menjadi sifat manusia, bahwa ketika diuji dengan kesulitan, kesusahan, bisa mengatasi dengan tirakat, rajin beribadah ke masjid, sholat malam. Tetapi setelah do’anya terkabul malah lupa dengan yang memberikan rejeki. Celakanya sifat tersebut terus dibawa merasuki jiwanya, dan membuat mereka mabuk kepayang akan pangkat, jabatan, dan kekuasaan. Sehingga akhirnya menjerumuskan dirinya dalam tindakan yang tidak terpuji, korupsi, memperkaya diri sendiri.
Pesan moral ini sengaja kami tulis dan sampaikan kepada calon Kepala Daerah, baik sebagai Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan wakil Walikota yang mau maju di bursa Pilkada serentak tahun 2020 nanti. Tetaplah menjadi diri sendiri, menjadi pribadi yang baik, jangan mengejar mimpi di siang bolong. Rumusnya berpikir positif, berbaik hati, dan selalu bersyukur dengan nikmat, dan karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT. Berbuatlah sesuatu yang bernilai, dan bermanfaat demi kebaikan serta kesejahteraan masyarakat. Jangan _aji mumpung_, ingin menang sendiri, mengandalkan pangkat dan jabatan untuk kepentingan pribadi. Karena pangkat, dan jabatan itu hanya aksesoris belaka. Tidak selamanya melekat pada diri kita, hanya titipan untuk mengemban amanah yang diberikan oleh rakyat.
Waktu jua nantinya yang akan menjadi saksi bisu, dan sejarah yang akan mencatatnya dengan tinta emas. Keagungan manusia hebat itu ada di dalam budi pekertinya yang luhur. Kehadirannya selalu diharapkan oleh umatnya, dan hasil karyanya meninggalkan _legacy_, yang bermanfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat. Itulah yang dinamakan seorang Kepala Daerah sejati, pemimpin yang mumpuni, pemimpin yang berjiwa besar, selalu memikirkan kemajuan daerahnya dan kesejahteraan warga masyarakatnya. Bagaimana pendapat Anda.
Semangat pagi saudaraku, salam satu hati guyub rukun dan sehat selalu.
Surabaya, 5 Agustus 2019
Deky Sugeng A
Sekjen DPW APKLI Jatim