Bersama Kiai Kanjeng, BKKBN Pusat Adakan Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting di Bumi Mojopahit

  • Whatsapp

MOJOKERTO, Beritalima.com- Sosialisasi percepatan penurunan stunting terus digalakkan. Percepatan penurunan stunting yang merupakan program nasional ini menjadi konsentrasi pemerintah pusat hingga pemerintah daerah.

Hal itu dilakukan guna menyongsong Indonesia emas tahun 2045 untuk mewujudkan Indonesia bebas dari stunting

Kali ini,Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat menggelar sosialisasi di Ponpes Segoro Agung, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Selasa (16/7/2024) malam. Bertemakan dengan kegiatan akselerasi percepatan penurunan stunting berbasis mitra kerja melalui doa bersama dan majlis sholawat kiai kanjeng.

Dalam sambutanya, Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo yang di wakili oleh Soetriningsih, S.Sos., MSi, Direktur Komunikasi, Informasi dan Edukasi BKKBN Pusat menyampaikan, ucapkan terima kasih atas terselengaranya kegiatan yang diinisiasi oleh Ponpes Segoro Agung berkolaborasi dengan Kemenag kabupaten Mojokerto dan seluruh majelis ilmu yang ada di seluruh Indonesia dalam rangka doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara.

“Kegiatan ini dilaksanakan sejak pagi tadi, mulai dari pengajian sepanjang hari ada yasinan, istighfar dan istighosah dan ini juga menjadi sarana sosialisasi akan nilai-nilai program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana, juga sosialisasi percepatan penurunan stunting” katanya.

Lebih lanjut, Soetriningsih menambahkan, terwujudnya keluarga yang berkualitas untuk pertumbuhan penduduk yang seimbang itu sangat penting kita lakukan bersama-sama.

Kita berharap anak-anak kita terlahir sehat dan berhasil tumbuh dan kembang serta nantinya menjadi generasi emas di tahun 2045 kita Negara yang bebas stunting.

“Maka sudah menjadi program kita untuk mewujudkan negara bebas stunting, maka kami gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat di seluruh Indonesia” tambahnya.

Dirinya juga menghimbau apa bila menemukan anak tinggi dan berat badannya pada anak usia di bawah dua tahun, yang tidak sesuai dengan seharusnya, maka kami himbau agar segera datang ke tempat fasilitas kesehatan.

“Itu adalah salah satu tanda dari anak stunting, itu berdasarkan para ahli gizi sehingga ini bisa diyakini kebenaranya”ujarnya.

Ia juga menyampaikan, bahwa stunting itu muncul bukan hanya di wilayah pedesaan tapi bisa juga di perkotaan, dan tidak juga di masyarakat yang kurang mampu tapi juga ada di masyarakat yang mampu.

“Besar harapan kami, para jamaah dapat membangun keluarga kita untuk menghasilkan generasi yang sehat, berkualitas,kami juga mengingatkan akan pentingnya keluarga berkualitas sebagai pondasi terwujudnya keluarga sakinah mawadah warohmah” pungkas Soetriningsih.

Selain dihadiri pejabat BKKBN pusat,tampak hadir Pengasuh Ponpes Segoro Agung, KH Agus Bimo Sunarno, Kajari Kabupaten Mojokerto Dr Endang Tirtana SH. MH. CLA , Dandim 0815, kabupaten Mojokerto Letkol Inf M Iqbal Prihanta Yudha SE, Camat Trowulan Mujiono bersama Forkopimca Kecamatan Trowulan. (Kar).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait