SURABAYA, Beritalima.com |
Menghasilkan anak didik yang berkarakter menjadi salah satu dari tujuan utama proses pendidikan di Indonesia. Terlebih di tengah kemajuan zaman seperti saat ini, anak didik yang berkarakter menjadi modal utama untuk menyongsong kemajuan bangsa.
Guna mendorong hal tersebut, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga bersama Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia Kemitraan Australia Indonesia (INOVASI) dan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU menggelar program untuk penguatan karakter dan ketrampilan.
Dilangsungkan pada Sabtu (5/6/2021), program yang bakal dilaksanakan selama tujuh bulan tersebut dibuka di Madrasah Ibtidaiyah NU KH. Mukmin Sidoarjo.
Tidak hanya di Sidoarjo, kegiatan serupa juga dilangsungkan di MI Mamba’ul Ma’arif Paciran Lamongan. Pada program itu, tercatat ada 6 MI di Kabupaten Sidoarjo dan 7 MI di Kabupaten Lamongan bakal mengikuti program yang mengusung tema Penguatan Karakter dan Ketrampilan Abad XXI sebagai Penerepan Profil Pancasila melalui Pembentukan Simpul-Simpul Perubahan pada Madrasah Ibtidaiyah.
Dalam kesempatan itu, Andri Budi selaku perwakilan dari INOVASI Jawa Timur memberikan sambutan pembuka melalui sambungan zoom. Pada sambutannya, ia mengatakan bahwa proses pembelajaran karakter dan ketrampilan perlu untuk terus ditingkatkan. Mengingat semakin hari, tantangan masa depan membutuhkan sumber daya yang kuat dalam bidang karakter dan ketrampilan.
“Untuk itu, INOVASI bersama FIB UNAIR dan LP Ma’arif Jatim menyelenggarakan program ini sebagai penerapan profil pelajar Pancasila. Dengan demikian akan tercipta siswa yang inovatif dan memiliki karakter yang unggul. Dan yang paling penting akan lahir ekosistem pendidikan di sekolah dan madrasah yang bisa mendukung penerapan pelajar Pancasila,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Dekan FIB UNAIR Prof. Purnawan Basundoro, M.Hum., melalui zoom sangat menyambut baik program tersebut. Pasalnya, dalam proses pendidikan hal yang paling penting adalah karakter yang mencerminkan sumber daya yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia.
“Jika hal itu sudah mendarah daging dalam jiwa anak didik kita, maka tantangan masa depan bisa dihadapi dengan sigap,” tandasnya.
Perkembangan teknologi dan kemajuan zaman, lanjut Prof. Purnawan, jangan sampai menggerus karakter anak didik. Untuk itu, pendidikan karakter ini harus tetap ditingkatkan dan dilakukan berbagai upaya seperti yang akan dilakukan bersama ini.
“Sebab itu, saya harap program yang bakal berkelanjutan dalam mengembangkan pendidikan karakter ini bisa dimaksimalkan dengan sebaik-baiknya. Dan semoga dengan ikhtiar kita bersama ini ke depan akan lahir generasi yang trampil dan berkarakter,” sambungnya.
Sementara itu, melalui zoom pula, Pengurus Wilayah LP Ma’arif NU Jawa Timur Sunan Fanani dalam kesempatan yang sama mengapresiasi program kerja sama tersebut. Menurutnya dalam pembentukan karakter memang dibutuhkan kolaborasi yang kuat antar banyak elemen. Terlebih dalam setiap tempat karakter anak didik itu sangat berbeda.
“Inilah alasan kenapa program ini dilaksanakan di dua tempat. Satu di Paciran dengan karakter masyarakat pesisir dan Sidoarjo kota dengan kultur masyarakat kota. Dalam menyikapi keduanya perlu dilakukan dengan cara yang berbeda,” paparnya. “Untuk itu, kami sekali lagi mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang bisa mendukung program yang akan berlangsung selama tujuh bulan ke depan,” pungkasnya. (Yul)