SIDOARJO, beritalima.com – Bersama ribuan warga, Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menghadiri acara Haflah Rojabiyah dan Haul KH Khozin Khoiruddin di Lembaga Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Senin (16/4/2018).
Di dalam sambutannya, Gus Ipul mengatakan dukungannya kepada dunia pesantren. Hal ini pula yang menjadi alasan pihaknya datang di acara yang juga dihadiri Pengasuh Pesantren Sarang, Rembang KH Maimun Zubair dan ribuan santri serta alumni ini.
“Saya berterimakasih tiap tahunnya dipanggil untuk datang ke acara ini. Tiap kali dipanggil, saya akan mengusahakan untuk datang,” ujar Gus Ipul di awal sambutannya.
Melalui sambutannya, Gus Ipul juga memberikan dua pesan. Pertama, komitmennya dalam penguatan pesantren.
Menurutnya, pesantren harus tetap ada dalam lembagan pendidikan sebagai salah satu ikhtiar santri mencari ridho Allah.
“Ini ada surveinya. Berdasarkan survei, alasan seorang santri berangkat mondok, lebih dari 50 persen karena mencari ridho Allah,” kata Gus Ipul.
“Para santri ingin tabarukan (mencari berkah dari orang sholeh) sama pengasuh pesantren dan para kiai,” lanjut pria yang juga menjabat salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.
Ia lalu bercerita tentang kisah seorang santri asal Madura yang belajar di Ponpes Lirboyo, Kediri tanpa bekal penguasaan Bahasa Jawa yang fasih.
“Santri ini cuma berbekal alasan ingin mencari ridho Allah. Padahal, pola asuh di Lirboyo sangat kental dengan budaya Jawa,” cerita Gus Ipul.
Meskipun demikian, santri tersebut tetap tekun belajar bersama kiai. “Hasilnya, santri ini sekarang sudah punya pondok besar di Madura,” kata Gus Ipul yang juga Wakil Gubernur yang sedang cuti ini.
“Kalau semua karena Allah akan diberikan jalan,” ujarnya.
Selain itu, alasan para santri juga karena terinspirasi para alumninya.
“Lulusan pondok, seorang penghafal Al Quran, lancar baca kitab kuning, namun ahli di bidang tertentu,” jelasnya.
“Saya sering bertemu lulusan pesantren menjadi ahli di tengah masyarakat.
Termasuk, para alumni dari pondok Pesantren Al Khoziny yang banyak menjadi tokoh di tempat masing-masing.
“Alumni menjadi cermin dari pesantren,” pujinya.
Karena itulah, penguatan pesantren menurutnya perlu dilakukan.
Pihaknya pun berkomitmen akan memberikan perhatian kepada madrasah diniyah (madin) yang tersebar di banyak pesantren.
Pasangan Gus Ipul bersama Puti Guntur Soekarno menyiapkan program “Madin Plus” dalam melakukan penguatan ini.
Di dalam Madin Plus, pemerintah provinsi akan memberikan beasiswa kepada para guru madin untuk melanjutkan sekolah, peningkatan Bosda bagi siswa Madin, hingga peningkatan infrastruktur madin.
Sementara itu, KH Abdul Salam Mudjib, pengasuh ponpes Al Khoziny menyambut baik komitmen Gus Ipul tersebut. “Gus Ipul datang tiap tahunnya. Beliau sangat responsif. Beliau juga punya ikatan keluarga,” ujarnya.
Kiai Abdul pun juga mendukung penguatan pesantren dan santri. Bahkan, lembaga pendidikannya juga telah memberikan banyak beasiswa kepada para penghafal Al-Quran.
“Yang hafal, kami gratiskan hingga lulus sekolah. Allah yang akan mengangkat derajat para santri melalui pendidikan. Bukan kami, tapi Allah yang nantinya mengangkat derajat mereka,” urai Kiai Abdul.
Oleh karenanya, hal ini selaras dengan cita-cita pemerintahan provinsi ke depan. (*)